Selain dramatisasi puisi, kami juga menampilkan musikalisasi bahasa isyarat yang sudah di Mash Up oleh anak-anak Melody LanSa dengan dibumbui sedikti drama.
Adapun anggota yang ikut berpartisipasi dalam acara itu adalah :
Yang tampil musikalisasi bahasa isyarat yaitu Lina Octavia, Tinah ,Wahidah, Aliya , Nurul Rizky Aprilida, Rabiatul Adawiyah, M Abdurahman Al-Ghafiki, Aqmal Noor Zam zam, Siti Khadijah, Fitri, Listiana Prahesti, dan Erliya Nor Afnina.
Yang tampil Drama yaitu Ari Setiwan, Norhayati, Tinah, Aliya, Wahidah, M Abdurahman Al-Ghafiki, Listiana Prahesti, Taufik Rahmad, dan M Fahredy Rahman.
Yang menjadi pembaca puisi yaitu Fitri, sedangkan Vokalisnya M Azimi dan Siti Afnyma, kemudian yang menjadi gitaris yaitu Aditya Prayitno dan Cajoon Lorencious.
#
Dari malam Selasa kami mulai latihan di Taman Budaya Kalsel, begitupun seterusnya sampai menjelang hari penampilan, tak kenal lelah kami latihan dan selalu bersemangat, walau kadang cuaca yang tidak bersahabat.
Hari yang ditunggupun tiba, beberapa jam sebelum penampilan pada sore harinya sempat melakukan glady bersih sebentar. Setelah selesai glady, semua anggota LanSa yang akan tampil bersiap-siap untuk merias wajah, dan menyiapkan kelengkapan properti dalam drama yang nantinya digunakan, seperti kostum. Untuk kostum yang kami pakai ini, bertemakan warna hitam putih
Saat itu kami terbagi dalam dua kloter, kloter pertama untuk anggota perempuan melakukan make-up dan segala macamnya di rumah Lina Octavia. Sedang untuk anggota laki-lakinya di rumah Aqmal Nor Zam zam.
Terlihat sangat riuh sekali di rumah Lina, ada sekitar 10 orang lebih yang akan dimake up oleh 2 orang saja, karena biasanya riasan wajah perempuan lebih ribet dan lama. Tetapi, hal itu tidak menghambat kami semua untuk datang terlambat ke acara tersebut.
Pukul 19.00 Wita, semuanyapun sudah berkumpul di halaman Swiss Bell Hotel. Sesaat sebelum penampilan itu, sebenarnya kami semua dilanda kekhawatiran, lantaran langit yang diselimuti awan mendung, suasanya kian temaram dan gerimis pun mulai membasahi bumi. Angin berhembus menggoyang dedaunan, hantarkan kecemasan pada perasaan kami. Akankah gerimis menjadi hujan dan menjadi kendala penampilan kami?