LanSa ABK in Switch Off Ceremony Earth Hour Banjarmasin
Oleh Tinah*
“// namun, kalian kemana saja?/ di saat mereka membutuhkan kalian/ tidur dengan nyenyak/ tanpa rasa bersalah//”
#
Minggu, 19 Maret 2017 yang lalu, kami mendapatkan kabar dari Ketua Umum (Ketum) LanSa ABK (Lanting Sahabat Anak Berkebutuhan Khusus), Halwa Hasnia Noor, bahwa Lansa ABK diundang untuk memeriahkan acara yang diadakan oleh Earth Hourt Banjarmasin, pada 25 Maret 2017, dengan tema “Banjarmasin Baimit Energi – Gunakan Energimu untuk Mengubah Perubahan Iklim”, yang bertempat kan di halaman Swiss Bell Hotel.
Sontak saja kabar ini membuat kami terkejut, lantaran pelaksanaan acara tersebut hanya menyisakan beberapa hari saja lagi buat kami latihan. Segeralah kami berdiskusi bersama sahabat LanSa lainnya, apakah kami bisa turut serta berpartisipasi dan apa yang akan ditampilkan?
Setelah perdebatan yang cukup panjang, kami putuskan untuk menampilkan dramatisasi puisi. Namun, puisi siapa yang akan di dramatisasi?
Diantara beberapa karya puisi anggota-anggota LanSa, akhirnya puisi dari Halwa Hasnia Noor yang kami pilih!
ADIL BUKAN BAYANGAN
(untuk anak berkebutuhan khusus)
sorot mata yang tajam
dengan sejuta impian
namun 1 harapan yang mereka pinta
dengan mata mereka mendengar
dengan telinga mereka meihat
dengan kaki mereka berjalan
dan dengan tangan mereka makan
satu harapan yang mereka pinta
keadilan, tapi bukan bayangan
namun, kalian kemana saja?
di saat mereka membutuhkan kalian
tidur dengan nyenyak
tanpa rasa bersalah
seperti itukah keadilan
yang kalian tampakkan
kapan kalian akan mewujudknnya?
1 tahun lagi
atau 10 tahun lagi
atau bahkan 1000 tahun lagi
sorot mata yang tajam
mereka pinta keadilan
(Halwa LanSa ABK, Banjarmasin, September 2016)
#
Selain dramatisasi puisi, kami juga menampilkan musikalisasi bahasa isyarat yang sudah di Mash Up oleh anak-anak Melody LanSa dengan dibumbui sedikti drama.
Adapun anggota yang ikut berpartisipasi dalam acara itu adalah :
Yang tampil musikalisasi bahasa isyarat yaitu Lina Octavia, Tinah ,Wahidah, Aliya , Nurul Rizky Aprilida, Rabiatul Adawiyah, M Abdurahman Al-Ghafiki, Aqmal Noor Zam zam, Siti Khadijah, Fitri, Listiana Prahesti, dan Erliya Nor Afnina.
Yang tampil Drama yaitu Ari Setiwan, Norhayati, Tinah, Aliya, Wahidah, M Abdurahman Al-Ghafiki, Listiana Prahesti, Taufik Rahmad, dan M Fahredy Rahman.
Yang menjadi pembaca puisi yaitu Fitri, sedangkan Vokalisnya M Azimi dan Siti Afnyma, kemudian yang menjadi gitaris yaitu Aditya Prayitno dan Cajoon Lorencious.
#
Dari malam Selasa kami mulai latihan di Taman Budaya Kalsel, begitupun seterusnya sampai menjelang hari penampilan, tak kenal lelah kami latihan dan selalu bersemangat, walau kadang cuaca yang tidak bersahabat.
Hari yang ditunggupun tiba, beberapa jam sebelum penampilan pada sore harinya sempat melakukan glady bersih sebentar. Setelah selesai glady, semua anggota LanSa yang akan tampil bersiap-siap untuk merias wajah, dan menyiapkan kelengkapan properti dalam drama yang nantinya digunakan, seperti kostum. Untuk kostum yang kami pakai ini, bertemakan warna hitam putih
Saat itu kami terbagi dalam dua kloter, kloter pertama untuk anggota perempuan melakukan make-up dan segala macamnya di rumah Lina Octavia. Sedang untuk anggota laki-lakinya di rumah Aqmal Nor Zam zam.
Terlihat sangat riuh sekali di rumah Lina, ada sekitar 10 orang lebih yang akan dimake up oleh 2 orang saja, karena biasanya riasan wajah perempuan lebih ribet dan lama. Tetapi, hal itu tidak menghambat kami semua untuk datang terlambat ke acara tersebut.
Pukul 19.00 Wita, semuanyapun sudah berkumpul di halaman Swiss Bell Hotel. Sesaat sebelum penampilan itu, sebenarnya kami semua dilanda kekhawatiran, lantaran langit yang diselimuti awan mendung, suasanya kian temaram dan gerimis pun mulai membasahi bumi. Angin berhembus menggoyang dedaunan, hantarkan kecemasan pada perasaan kami. Akankah gerimis menjadi hujan dan menjadi kendala penampilan kami?
#
Setelah menunggu beberapa penampilan dari yang lain, akhirnya sekitar pukul 21.00 Wita terdengar host meminta agar LanSa ABK untuk bersiap-siap. Segeralah kami bergegas ke belakang panggung, mengambil posisi sesuai dengan peran masing-masing.
Pertama-tama yang tampil yaitu yang berperan sebagai seorang Tunanaetra, Tunarungu dan Tunadaksa, yang dipandang sebelah mata oleh kebanyakan orang, terkadang mereka diperlakukan tidak adil.
Para pemeran berjalan menuju panggung, sembari diiringi pembacaan puisi. Setelah selesai dramatisasi puisi, langsung dilanjutkan dengan penampilan Mash Up musikalisasi bahasa isyarat dengan lagu Hargai Aku, Sempurna dan Jangan Menyerah.
Suasana temaram, hanya cahaya obor yang menerangi. Sesekali suara gemuruh bersahutan di langit yang kelam berselimut awan hitam.
Durasi penampilan yang diberikan pada kami hanyalah sekitar 15 menit, namun bagi kami itu lebih dari cukup untuk menyampaikan pesan sosial akan kepedulian bagi ABK dan Disabilitas. Detik-detik terasa cepat berlalu, dengan berusaha keras dan kerjasama tim yang luar biasa, kami pun mendapatkan sambutan hangat dan tepukan meriah dari para audiens.
“Banjarmasin Baimit Energi – Gunakan Energimu untuk Mengubah Perubahan Iklim”
Dan Gunakan Energi Kepedulianmu untuk Membantu ABK dan Disabilitas!
* Penulis, Mahasiswi FKIP Prodi PLB UNLAM dan Peserta Pelatihan Menulis di LanSa ABK.
https://www.facebook.com/1384010988569715/photos/?tab=album&album_id=1571445136492965
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI