Untungnya, sebagian masyarakat sudah menyambut baik kehadiran anak-anak berkebutuhan khusus, dulu para orang tua selalu menyembunyikan anak mereka dan menganggap mereka bodoh. Namun, anggapan itu sudah mulai terkikis sedikit demi sedikit.
SLB Madana Dun Ya juga bekerjasama dengan Psikolog, sehingga para orang tua dapat mengetahui perkembangan kemampuan anak. Orang tua dan pihak sekolah memang harus menjalin komunikasi yang baik, semua yang diajarkan di sekolah harus diteruskan orang tua di rumah, agar kemampuan anak yang sudah terbangun tidak hilang dan terus terasah.
Orang tua juga harus memperhatikan pola makan anak dengan baik, agar terhindar dari tingkah laku anak yang tidak diinginkan, karena makanan juga mempengaruhi perkembangan anak.
Dalam proses pembelajaran pun anak berkebutuhan khusus harus menggunakan media, atau alat bantu belajar seperti miniatur, gambar-gambar, dan permainan-permainan yang dapat mempercepat pemahaman mereka. Para pendidik Madana Dun Ya tidak pernah kehabisan ide untuk membuat seribu macam media untuk mereka.
Keberhasilan anak berkebutuhan khusus adalah sebuah kebahagiaan bagi pendidik-pendidik mereka. Mungkin kata ‘berhasil’ yang dihasilkan oleh mereka bukanlah hal besar, namun ‘berhasil’nya mereka akan membuat haru dan bangga.
Maka, penting sekali untuk menjembatani bakat-bakat mereka menuju puncak keberhasilan. Hal ini tentu tidak bisa dilakukan sendirian, tapi bersama-sama, baik itu dari suatu komunitas, masyarakat, maupun pemerintah, terlebih lagi dukungan dari media massa.
* Penulis, Mahasiswi FKIP Prodi PLB UNLAM dan Peserta Pelatihan Menulis di LanSa ABK.
https://www.facebook.com/araska.araskata/media_set?set=a.1168981059820612.1669060610&type=3
https://www.facebook.com/1384010988569715/photos/?tab=album&album_id=1571445136492965
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H