Mohon tunggu...
ARASKA ARASKATA ARASKA BANJAR
ARASKA ARASKATA ARASKA BANJAR Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

A.Rahman Al Hakim, nama pena ARAska ARASKata ARASKA Banjar. Profesi Jurnalis di Kalsel, Pelaku seni, Aktivis Lingkungan dan Aktivis Seni Budaya Sosial Pendidikan, serta menjadi Terapis di Lanting Banjar Terapi. Domisili di Banjarmasin, Kalsel. Facebook araska araskata. Email araska.banjar@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Madana Dun Ya, Sekolah Sederhana dengan Jiwa Permata

12 Oktober 2016   08:13 Diperbarui: 12 Oktober 2016   08:28 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untungnya, sebagian masyarakat sudah menyambut baik kehadiran anak-anak berkebutuhan khusus, dulu para orang tua selalu menyembunyikan anak mereka dan menganggap mereka bodoh. Namun, anggapan itu sudah mulai terkikis sedikit demi sedikit.

SLB Madana Dun Ya juga bekerjasama dengan Psikolog, sehingga para orang tua dapat mengetahui perkembangan kemampuan anak. Orang tua dan pihak sekolah memang harus menjalin komunikasi yang baik, semua yang diajarkan di sekolah harus diteruskan orang tua di rumah, agar kemampuan anak yang sudah terbangun tidak hilang dan terus terasah.

Orang tua juga harus memperhatikan pola makan anak dengan baik, agar terhindar dari tingkah laku anak yang tidak diinginkan, karena makanan juga mempengaruhi perkembangan anak.

Dalam proses pembelajaran pun anak berkebutuhan khusus harus menggunakan media, atau alat bantu belajar seperti miniatur, gambar-gambar, dan permainan-permainan yang dapat mempercepat pemahaman mereka. Para pendidik Madana Dun Ya tidak pernah kehabisan ide untuk membuat seribu macam media untuk mereka.

Keberhasilan anak berkebutuhan khusus adalah sebuah kebahagiaan bagi pendidik-pendidik mereka. Mungkin kata ‘berhasil’ yang dihasilkan oleh mereka bukanlah hal besar, namun ‘berhasil’nya mereka akan membuat haru dan bangga.

Maka, penting sekali untuk menjembatani bakat-bakat mereka menuju puncak keberhasilan. Hal ini tentu tidak bisa dilakukan sendirian, tapi bersama-sama, baik itu dari suatu komunitas, masyarakat, maupun pemerintah, terlebih lagi dukungan dari media massa.

* Penulis, Mahasiswi FKIP Prodi PLB UNLAM dan Peserta Pelatihan Menulis di LanSa ABK.

https://www.facebook.com/araska.araskata/media_set?set=a.1168981059820612.1669060610&type=3

https://www.facebook.com/1384010988569715/photos/?tab=album&album_id=1571445136492965

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun