Mohon tunggu...
Arako
Arako Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Best in citizen journalism K-Award 2019 • Pekerja Teks Komersial • Pawang kucing profesional di kucingdomestik.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Cinta Ditolak, Ajari Anak Lelaki Tak Main Dukun

20 Juni 2020   11:13 Diperbarui: 21 Juni 2020   03:48 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kompal : Kompasianer Palembang

Lini masa saya beberapa hari terakhir diramaikan oleh kisah nyata "Cinta ditolak, Dukun Bertindak". Merujuk pada peristiwa penemuan bangkai ayam, tali pocong, dan foto wanita di sebuah makam di Kudus belum lama ini.

Respon netizen nyaris serupa, ngeri dengan praktik ilmu hitam yang rupanya masih eksis hingga sekarang. Selebihnya, komentar bernada mengingatkan untuk kaum hawa yang umumnya jadi sasaran praktik tersebut.

"Makanya, cewek tu hati-hati kalau nolak cowok. Harus yang sopan..."

"Di kampungku ada cewek yang ngeludahin cowok pas ditembak, tapi ujung-ujungnya nikah sama yang diludahin itu. Duh, hati-hati lho... "

"Ibuku bilang kalau nolak cowok tu minta maaf dulu kalau perlu, takutnya dia sakit hati terus dendam dan bertindak macam-macam... "

"Aduh, jangan kasar-kasar kalo nolak cowok, girls! Didukunin berabe kita... "

Komentar-komentar seperti itu memang tidak salah. Saya pun sebagai sesama perempuan mengamini untuk tetap sopan dan bertutur kata baik di setiap kondisi, termasuk saat menolak cinta seseorang.

Namun saya merasa gelisah, ketika semua peringatan itu kompak ditujukan hanya untuk kaum hawa, dan sedikit sekali --nyaris tidak ada-- yang ditujukan kepada kaum lelaki. 

Seolah jika ada peristiwa "Cinta ditolak, dukun bertindak", maka itu karena salah si perempuan yang terlalu kasar dalam bertutur kata. Sedikit banyak jadi mengingatkan saya pada banyaknya peristiwa perkosaan, namun yang dikomentari adalah cara si gadis berpakaian.

Maka saya menuliskan kegelisahan ini sekadar untuk mengimbangi, bahwa sebetulnya bukan hanya kaum perempuan yang harus diingatkan, namun juga para lelaki

Para orang tua bukan hanya harus mengingatkan anak gadisnya untuk menjaga diri, tapi juga pada anak laki-lakinya untuk bertindak bijak dan hati-hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun