***
Bunga tabur di atas gundukan tanah itu mulai mengering dan berubah warna. Meski begitu tanahnya yang kemerahan masih tampak basah. Makam ibu berada tepat di bawah batang frangipani yang kini berbunga lebat.
Rafa bersimpuh di dekat nisan kayu setelah sebelumnya meletakkan setangkai mawar merah segar di sana. Aya yang tadi memetiknya dari halaman samping.
Rafa diam, sibuk menyelami hati dan pikirannya sendiri. Seperti apa perasaannya setelah tahu jasad ibunya kini tertanam di dalam sana?
Sedihkah ia?
Rafa tidak tahu. Tak setetes pun air matanya pernah jatuh lagi sejak belasan tahun lalu.Â
Kehilangan kah ia?
Rafa sama tak tahunya. Dia sudah terlalu biasa dalam hal tak memiliki apa-apa, termasuk sanak saudara. Jadi kematian ibu rasanya tak akan terlalu banyak bedanya.
Menyesalkah ia?Â
Lagi-lagi Rafa tak tahu. Jika memang harus ada pihak yang menyesal, maka orang itu sepatutnya adalah ibu seorang karena telah melahirkan binatang seperti dirinya. Manusia tidak akan pernah berbuat seperti apa yang dilakukannya di masa lalu.Â
"Kak..."