Mohon tunggu...
Arako
Arako Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Best in citizen journalism K-Award 2019 • Pekerja Teks Komersial • Pawang kucing profesional di kucingdomestik.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[RINDU] Anak Teroris yang Rindu Bapaknya

8 September 2016   14:29 Diperbarui: 8 September 2016   21:36 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto : tribunnews.com

Cahyo terbangun dengan segar menjelang subuh hari itu. Dia sudah melepaskan semua beban jiwa letihnya pada Tuhan. Dalam sembahyang terakhirnya itu, dia sudah benar-benar ikhlas dan mantap dengan apa yang akan dilakukannya. Maka yang dia lakukan kini hanyalah menikmati detik-detik terakhir hidupnya...

Dia menatap ke luar jendela. Masih gelap, namun dia masih bisa melihat siluet kerimbunan daun pohon beringin. Dia tidak akan pernah melihatnya lagi. Dia hanya berharap dan percaya satu hal..., jika ribuan daun kecil-kecil itu telah lepas semua dari rantingnya, setidaknya akan ada satu helai yang diterbangkan angin..., melayang terus hingga puncak gunung, atau ke bulan dan bintang, atau justru ke jurang neraka terdalam... kemana saja..., asal daun bertulis rindu itu sampai kepada Bapak.

Masih ada waktu sebelum panggung hiburan rakyat di lapangan tengah kota itu dimulai.

***

Cahyo sekarat. Tubuh kurusnya sudah terlilit kabel aneka rupa yang tersambung pada tas ransel di punggungnya. Dia memejamkan mata. Meraba tombol merah yang disinggung Kakek Janggut semalam... Bibirnya mengucapkan doa permohonan ampun untuk dosanya, terlebih dosa Ibu Bapaknya.

Dengan menyebut nama Tuhan..., meyakini Yang Maha Kuasa itu yang kelak menjemput rindunya, Cahyo menekan tombol merah itu.

***

Esok harinya, halaman depan koran lokal kota itu menampilkan kepala berita : "Asyik Bergoyang, Kemben Marry Annie Melorot", lengkap dengan foto sang artis dangdut kondang ibukota yang sibuk membenahi pakaiannya di hadapan ribuan pasang mata yang menonton.

Para pembaca sibuk memelototi foto yang di-blur itu, hingga tak terlalu memperhatikan berita kecil di kolom paling kiri : "Ledakan di Pabrik Kembang Api, 11 Pekerja Tewas!

 

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun