"Gitu ya?"
"Iya donk. Makanya, santai aja. Setiap pribadi itu unik. Tinggal gimana kita nyikapinya. Kalau misalnya udah tahu itu salah atau jelek, pelan-pelan diubah biar jadi lebih baik. Bukan memaksa untuk berubah, tapi gimana mengusahakannya.Oke?"
Hmmm, sip deh.Tadinya saya pikir saya memang sanguinis yang benar-benar sanguinis. Tapi ternyata tidak. Memang hampir seluruh karakter sanguinis ada di saya. Tapi saya juga punya sisi melankolis yang kerap saya gunakan saat menuliskan sesuatu. Mungkin juga ada setitik urat pencemburu khas koleris di diri saya. Dan tidak suka didesak, apalagi dipaksa...Hmm, sepertinya  saya juga punya aura plegmatis.
Yah, seperti kata kawan saya itu. "Santai saja. Nikmati sajalaaahhh" :p
*Btw, adakah yang bisa menebak apa karakter dominan kawan saya itu?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H