Dengungan warga semakin ramai, heboh dan bingung. Nahrul tampak shock, terdiam saat warga lain mengerubunginya.
"Jadi, maksudnya dapet Lailatul itu si Laila? Keponakan saya?"
"Kamu nggak dapat Malam Seribu Bulan beneran? Tapi wajah kamu bercahaya,"
"Terus, gimanaa dengan jadwal wawancara? Saya udah hubungi lima media, lho,"
Wahab mengangkat bahunya dan berdiri. Di seberangnya Nahrul terlihat pucat pasi seperti warna tahu.
"Makanya, jangan gampang kemakan hoax,"
 Wahab menahan tawa. Dia akan menggodai Nahrul dengan ulahnya pagi ini untuk seumur hidup.