Sebetulnya aku senang dengan keberadaan pasar takjil yang akhirnya bisa kutemui lagi di tahun 2022 ini. Tetapi ketika menjadi salah satu dari banyaknya pengendara bermotor yang terjebak macet lantaran keberadaannya, mau tak mau aku turut mengeluh.
Dilihat dari tempatku berada, aku masih harus menempuh sekitar 15 menit lamanya untuk sampai di rumahku yang terletak di kaki gunung Arjuno itu. Cukup jauh? Memang. Dan sepertinya jika kemacetan masih akan kutemui, perjalananku bakal masih panjang, sehingga artinya mau tak mau aku harus berbuka di jalan raya.
Hingga akhirnya adzan Maghrib pun berkumandang.
Meskipun jalan yang kulewati sudah tidak terlalu macet, tampaknya usus di perutku sudah berontak jika kubiarkan tidak kuberi takjil hanya karena ingin berbuka di rumah.
Kubelokkan sepeda motorku ke salah satu minimarket.
Aku langsung mengambil satu bungkus roti cokelat yang ada di samping rak pintu masuk, setidaknya bisa mengganjal lambung hingga sampai rumah. Kuambil juga sebotol air mineral, tapi langkahku terhenti saat aku melirik box freezer es krim Aice.
Berjejer di barisan paling atas, menonjol di antara varian Aice mochi yang lain, ada Aice mochi rasa klepon. Bungkusnya yang berwarna hijau terang terlihat begitu menarik pandanganku.
Namun aku memilih melanjutkan langkahku menuju kasir karena 'memangnya normal buka puasa dengan es krim?'
Aku pun langsung mengantri, tepat di belakang dua orang dengan keranjang belanjaan mereka. Selagi menanti, aku menoleh lagi ke box freezer Aice itu sambil berbicara sendiri dalam otakku.
'Ahh, palingan rasanya ya tidak terlalu istimewa'