Mohon tunggu...
Araf Caysar Muqorrobin
Araf Caysar Muqorrobin Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar.

Seorang pelajar dan seorang remaja. Senang berkelana sembari membuka buku dan sesekali berolahraga untuk merenggakan jasmani. Berasal dari tanah kerajaan Dharmasraya, lahir di tepian lintas sumatera. Tak bisa diam. Karena baginya bergerak atau terserak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pelajar dan Pelopor: Optimalisasi Peranan Remaja dalam Mencegah Kekerasan Berbasis Gender Online

11 Juli 2023   18:02 Diperbarui: 11 Juli 2023   18:05 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

"Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya . Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia." Ir Soekarno .

    

    Pernyataan Ir. Soekarno merupakan representasi dari besarnya peranan pemuda. Sejarah mencatat pemuda selalu memiliki peranan penting dalam suatu peradaban, Sumpah pemuda, peristiwa Rengasdengklok, dan peristiwa lainnya  (Sutan Syahrir,  M Yamin ). Melansir dari data Asosiasi Jasa Penyelenggara Internet Indonesia( APJII ). Pengguna internet di Indonesia mencapai  210.026.769 jiwa pada 2021,dan mayoritas didominasi oleh rentang usia remaja dengan kelompok usia 13-18 tahun mencapai 99,16% pada 2021-2022. Dan 19-34 tahun sebesar 98,64%,dengan kata lain dikenal sebagai pelajar.

 

          Di era digital ini, ternyata kasus  kekerasan masih terus tumbuh bahkan dengan berbagai istilah , salah satunya yang dikenal sebagai Kekerasan Berbasis Gender Online(KBGO). Menurut Catatan Tahunan KBGO (CATAHU 2021)ditemukan adanya lonjakan tajam dengan kenaikan sebesar 348%, yaitu 409 kasus di tahun 2019 menjadi 1.425 kasus di tahun 2020 .  salah satu bentuk KBGO ialah Revenge Porn. "Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan menyebutkan bahwa Revenge Porn sebagai malicious distribution atau penyebaran konten yang merusak reputasi secara digital dengan motif balas dendam".

                   Kasus KBGO, terutama revenge Porn rentan terjadi pada usia remaja. Maka upaya preventif ialah melalui program "Teman Jaga Teman" dengan mengkolaborasikan  nilai nilai profil pelajar pancasila yakni  "beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.           

                        

Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia                              

Agar setiap individu memiliki kepribadian yang baik dan terhindar dari pengaruh pornografi/pelanggaran moral maka sudah dipastikan pendidikan agamalah yang mampu membentengi diri setiap individu sehingga pengaruh apapun yang bersifat menyimpang tidak akan mempengaruhi pribadi mereka.

2.Berkebhinekaan global dan bergotong royong

Membawa mosi persatuan dengan Memperkuat relasi dan lingkup pergaulan yang positif, dalam dunia nyata maupun maya. Teman berperan  sebagai upaya advokasi, pendampingan sebaya menghadapi Revenge Porn dan mengakses layanan bantuan yang dibutuhkan.

 "Lembaga yang menyediakan layanan bantuan, misalnya Pos Bantuan Hukum 'Aisyiyah yang ada di wilayah atau daerah masing-masing. Selain itu, dapat pula menghubungi Komnas Perempuan, Pusat Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) di masing-masing daerah, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) terdekat dari tempat tinggal, dan Konsultasi Online dengan dokter dan bidan mitra UNALA. "

3.Mandiri dan  Bernalar kritis

   Proteksi mandiri tak kalah penting untuk diperkuat. Dengan melatih berpikir kritis sebagai landasan bersikap, dan memupuk Literasi Digital "meningkatkan kesadaran terhadap KBGO memang perlu edukasi kepada seluruh masyarakat, tidak terkecuali perempuan. Literasi Digital yang dilakukan oleh Kementerian Kominfo bertujuan meningkatkan perhatian masyarakat terhadap data pribadi di internet."

 

4.Kreatif

  Membangun sebuah inovasi untuk mencegah Revenge Porn, dengan mengoptimalkan peranan sebaya dalam Membangun komunitas layanan pelaporan anti Revenge Porn.  Yang bertujuan mewadahi laporan  dan edukasi, sebagai upaya pencegahan dini dalam kasus Revenge Porn.

   

       Pemuda adalah jawaban perubahan, perubahan yang begitu cepat dengan segala informasi yang membanjiri membuat dinamika menjadi lebih beragam di masa kini, KBGO terkhusus Revenge Porn merupakan momok yang menakutkan dan berdampak luas bagi para penyintas. Dengan menguatkan mosi persatuan dan peneguhan nilai luhur melalui implementasi profil pelajar pancasila adalah upaya praktis dalam menjawab pengaruh negatif di dunia online.

DAFTAR PUSTAKA

https://apjii.or.id/content/read/39/559/Laporan-Survei-Profil-Internet-Indonesia-2022

CATATAN TAHUNAN KEMENPPA 2021

https//www.idntimes.com/health/sex/laili-zain-damaika-1/mengenal-apa-itu-revenge-porn :

http://ditpsd.kemdikbud.go.id/hal/profil-pelajar-pancasila

 (PERANAN PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENCEGAH PORNOGRAFI DI DUNIA MAYA, Saifuddin,Volume 07, No. 02, Oktober 2015, Hal. 173-182)

https://suaraaisyiyah.id/mengenal-kekerasan-berbasis-gender-online

https://aptika.kominfo.go.id/2021/05/menteri-pppa-perlPelajar dan Pelopor : Optimalisasi Peranan Remaja dalam mencegah Kekerasan Berbasis Gender Online "Revenge Porn" di kalangan pelajar

Nama         : Araf Caysar Muqorrobin 

Asal Sekolah : MA Mu'allimin Muhammadiyah Yogyakarta 

"Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya . Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia." Ir Soekarno .

    

    Pernyataan Ir. Soekarno merupakan representasi dari besarnya peranan pemuda. Sejarah mencatat pemuda selalu memiliki peranan penting dalam suatu peradaban, Sumpah pemuda, peristiwa Rengasdengklok, dan peristiwa lainnya  (Sutan Syahrir,  M Yamin ). Melansir dari data Asosiasi Jasa Penyelenggara Internet Indonesia( APJII ). Pengguna internet di Indonesia mencapai  210.026.769 jiwa pada 2021,dan mayoritas didominasi oleh rentang usia remaja dengan kelompok usia 13-18 tahun mencapai 99,16% pada 2021-2022. Dan 19-34 tahun sebesar 98,64%,dengan kata lain dikenal sebagai pelajar.

 

          Di era digital ini, ternyata kasus  kekerasan masih terus tumbuh bahkan dengan berbagai istilah , salah satunya yang dikenal sebagai Kekerasan Berbasis Gender Online(KBGO). Menurut Catatan Tahunan KBGO (CATAHU 2021)ditemukan adanya lonjakan tajam dengan kenaikan sebesar 348%, yaitu 409 kasus di tahun 2019 menjadi 1.425 kasus di tahun 2020 .  salah satu bentuk KBGO ialah Revenge Porn. "Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan menyebutkan bahwa Revenge Porn sebagai malicious distribution atau penyebaran konten yang merusak reputasi secara digital dengan motif balas dendam".

                   Kasus KBGO, terutama revenge Porn rentan terjadi pada usia remaja. Maka upaya preventif ialah melalui program "Teman Jaga Teman" dengan mengkolaborasikan  nilai nilai profil pelajar pancasila yakni  "beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.           

                        

Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia                              

Agar setiap individu memiliki kepribadian yang baik dan terhindar dari pengaruh pornografi/pelanggaran moral maka sudah dipastikan pendidikan agamalah yang mampu membentengi diri setiap individu sehingga pengaruh apapun yang bersifat menyimpang tidak akan mempengaruhi pribadi mereka.

2.Berkebhinekaan global dan bergotong royong

Membawa mosi persatuan dengan Memperkuat relasi dan lingkup pergaulan yang positif, dalam dunia nyata maupun maya. Teman berperan  sebagai upaya advokasi, pendampingan sebaya menghadapi Revenge Porn dan mengakses layanan bantuan yang dibutuhkan.

 "Lembaga yang menyediakan layanan bantuan, misalnya Pos Bantuan Hukum 'Aisyiyah yang ada di wilayah atau daerah masing-masing. Selain itu, dapat pula menghubungi Komnas Perempuan, Pusat Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) di masing-masing daerah, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) terdekat dari tempat tinggal, dan Konsultasi Online dengan dokter dan bidan mitra UNALA. "

3.Mandiri dan  Bernalar kritis

   Proteksi mandiri tak kalah penting untuk diperkuat. Dengan melatih berpikir kritis sebagai landasan bersikap, dan memupuk Literasi Digital "meningkatkan kesadaran terhadap KBGO memang perlu edukasi kepada seluruh masyarakat, tidak terkecuali perempuan. Literasi Digital yang dilakukan oleh Kementerian Kominfo bertujuan meningkatkan perhatian masyarakat terhadap data pribadi di internet."

 

4.Kreatif

  Membangun sebuah inovasi untuk mencegah Revenge Porn, dengan mengoptimalkan peranan sebaya dalam Membangun komunitas layanan pelaporan anti Revenge Porn.  Yang bertujuan mewadahi laporan  dan edukasi, sebagai upaya pencegahan dini dalam kasus Revenge Porn.

   

       Pemuda adalah jawaban perubahan, perubahan yang begitu cepat dengan segala informasi yang membanjiri membuat dinamika menjadi lebih beragam di masa kini, KBGO terkhusus Revenge Porn merupakan momok yang menakutkan dan berdampak luas bagi para penyintas. Dengan menguatkan mosi persatuan dan peneguhan nilai luhur melalui implementasi profil pelajar pancasila adalah upaya praktis dalam menjawab pengaruh negatif di dunia online.

DAFTAR PUSTAKA

1.https://apjii.or.id/content/read/39/559/Laporan-Survei-Profil-Internet-Indonesia-2022

2.CATATAN TAHUNAN KEMENPPA 2021

3.https//www.idntimes.com/health/sex/laili-zain-damaika-1/mengenal-apa-itu-revenge-porn :

4.http://ditpsd.kemdikbud.go.id/hal/profil-pelajar-pancasila

5. (PERANAN PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENCEGAH PORNOGRAFI DI DUNIA MAYA, Saifuddin,Volume 07, No. 02, Oktober 2015, Hal. 173-182)

6.https://suaraaisyiyah.id/mengenal-kekerasan-berbasis-gender-online

7.https://aptika.kominfo.go.id/2021/05/menteri-pppa-perlu-literasi-digital-untuk-cegah-kekerasan-gender-secara-daring/u-literasi-digital-untuk-cegah-kekerasan-gender-secara-daring/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun