Mohon tunggu...
Achmad Rajab Afandi
Achmad Rajab Afandi Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Tumbuh dan belajar, lagi dan lagi

Penikmat Perjalanan, Penikmat Perbincangan dalam Perjalanan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Dari Pintu Bioskop; Ketika Mas Gagah Pergi

24 Januari 2016   14:54 Diperbarui: 24 Januari 2016   15:24 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sutradara : Firman Syah

Penulis :     Skenario Fredy Aryanto

Penulis :     Novel Helvy Tiana Rosa

Pemain :     Hamas Syahid, Aquino Umar, Masaji Wijayanto, Izzah Ajr

Saya lupa kapan persisnya mendengar Helvi Tiana Rosa menyampaikan  akan mem-filmkan novel “Ketika Mas Gagah Pergi”, sepertinya beberapa bulan lalu yang tak lama. Kalau tidak salah ingat, saya mengetahuinya lewat Twiter. Tapi saya ingat betul, tanggapan saya pertama kali tau bahwa novel ini akan difilimkan, “Nekat”.

Yah HTR nekat, lebih khusus lagi ketika di publikasi berikutnya, disebutkan film ini akan di buat patungan. yang saya tau, patungan jenis ini mentok mentoknya balik bandar. Alias HTR yang akan nutupin kekurangan sumber dananya.  Dan post nomer rekening untuk yang mau menyumbang bikin saya sadar, ini akan jadi urusan serius. ini bukan jenis nekat biasa, ini sub spesialis nekat “nomer 99”.

Ada yang saya sesali waktu itu, “saya tidak tergerak untuk ikut patungan”. Bukan karna saya tidak sepakat dengan ide besar merevolusi budaya dunia hiburan atau ide tentang tontonan berkualiatas dan bermoral. Bukan, bukan itu.

Tapi saya kepalang pundung, karna saya pernah kecewa menanti film ini. Waktu itu saya masih di Rohis Sekolah, cerita buku ini akan di filmkan sudah sempat diumumkan di majalah Annida, Mas gagah waktu itu di perankan oleh seorang dari tim nasyid yang konon hapal 10 juzz alqur’an.

Tapi kabar itu menguap, di ganti asumsi besar dibenak saya. Buku ini tak akan pernah punya tempat di layar bioskop, production house akan mengambil sari pati romantisme kakak adik di film ini, dan akan membuang jauh nilai nilai “mahal” didalam-nya.

Jadi, saya antusias sekaligus ngeri dengan keberanian HTR.

Tapi, toh saya akhirnya tidak tertarik. Tidak ikut patungan, pun tidak ikut perkembangan. Saya memang mendengar proses syuting telah, tapi informasinya menguap dibenak saya, secepat pergantian time line Twitter Asma Nadia yang cerita tentang film-nya yang kesekian.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun