Bogyoke Aung San adalah politisi dan dan salah seorang tokoh pemimpin kemerdekaan Myanmar terhadap kolonial Inggris. Ia juga merupakan salah satu dari 30 orang yang dilatih secara militer oleh Jepang untuk memimpin BIA. Awalnya, beliau pro-Jepang, namun kemudian berbalik melawan Jepang.Â
Museum ini menceritakan tentang kehidupan sang Jenderal dan memamerkan benda-benda memorabilia nya seperti pakaian, buku, perabotan dan foto-foto keluarga serta mobilnya. Di museum juga dipamerkan pidato-pidato Aung San dan tulisan tangannya (catatan/surat) untuk istrinya, Khin Kyi. Di halaman museum bahkan ada patung sang Jenderal yang sedang berkebun! Unik ya!Â
Kurangnya representasi Perang Dunia 2 di museum-museum di Myanmar mungkin disebabkan oleh kompleksnya sejarah Perang Dunia 2 di Myanmar. Apalagi ditambah Myanmar mengalami konflik perang saudara berkepanjangan (bahkan hingga berpuluh-puluh tahun) pasca Perang Dunia 2.Â
Mungkinkah Perang Dunia 2 jadi isu yang sensitif dan kontroversial hingga sulit direpresentasikan di museum-museum di Myanmar? What do you think?
Disclaimer: tulisan ini sudah pernah dipublikasikan di blog pribadi penulis: www.museumtravelogue.com. Juga tersedia dalam bentuk rekaman podcast di akun #MuseumTravelogue Talk yang dapat didengarkan di Spotify, Anchor, Google Podcasts, ataupun Apple Podcasts.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI