Bangunan bercat merah dan emas tersebut kemudian ditempatkan di dekat Benteng Fort de Kock dan dibuka sebagai Adathuis Museum di tahun 1935 (dibawah pengelolaan Binnenlandsch Bestuur). Kini, museumnya masih eksis dengan nama Museum Rumah Adat Baanjuang.Â
Ternyata, ada beberapa bangunan museum (atau di dalam komplek museum) di Indonesia saat ini yang memiliki keterkaitan sejarah dengan pameran kolonial. Baik dengan pameran kolonial di Semarang tahun 1914, maupun dengan pameran kolonial di Paris tahun 1931.Â
Berkaitan dengan Hari Purbakala, saya jadi penasaran, apakah bangunan-bangunan tersebut sudah ditetapkan sebagai cagar budaya apa belum ya?Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H