Mohon tunggu...
Ajeng Arainikasih
Ajeng Arainikasih Mohon Tunggu... Sejarawan - Scholar | Museum Expert | World Traveller

Blogger - Writer - Podcaster www.museumtravelogue.com www.ajengarainikasih.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Colonial Exhibition, Museum, dan Sejarahnya sebagai Cagar Budaya

14 Juni 2020   07:46 Diperbarui: 15 Juni 2020   08:06 703
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bangunan bercat merah dan emas tersebut kemudian ditempatkan di dekat Benteng Fort de Kock dan dibuka sebagai Adathuis Museum di tahun 1935 (dibawah pengelolaan Binnenlandsch Bestuur). Kini, museumnya masih eksis dengan nama Museum Rumah Adat Baanjuang. 

Ternyata, ada beberapa bangunan museum (atau di dalam komplek museum) di Indonesia saat ini yang memiliki keterkaitan sejarah dengan pameran kolonial. Baik dengan pameran kolonial di Semarang tahun 1914, maupun dengan pameran kolonial di Paris tahun 1931. 

Berkaitan dengan Hari Purbakala, saya jadi penasaran, apakah bangunan-bangunan tersebut sudah ditetapkan sebagai cagar budaya apa belum ya? 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun