Kecanduan internet, termasuk judi online, dapat dilihat dari beberapa faktor berikut:
- Aksesibilitas: Akses internet yang luas membuat platform judi online mudah diakses oleh siapa saja, kapan saja.
- Anonimitas: Anonimitas yang ditawarkan oleh internet membuat individu merasa aman untuk berjudi tanpa takut diketahui oleh orang lain.
- Reinforcement: Mekanisme penguatan yang cepat, seperti kemenangan kecil dan hadiah instan, membuat orang terus mencoba peruntungan mereka.
Kaitan antara Kemiskinan dan Kecenderungan Mengadu Untung Lewat Judi
Kemiskinan memiliki kaitan erat dengan kecenderungan masyarakat untuk berjudi. Beberapa faktor yang menjelaskan kaitan ini antara lain:
Pertama, masyarakat yang hidup dalam kemiskinan sering berada dalam situasi yang terdesak. Mereka mencari cara cepat untuk mendapatkan uang guna memenuhi kebutuhan sehari-hari. Judi online, dengan iming-iming kemenangan besar dalam waktu singkat, menjadi pilihan yang menarik meskipun risiko kerugian sangat tinggi. Desperasi ini diperburuk oleh ketidakpastian ekonomi dan tekanan finansial yang tinggi.
Kedua, tingkat pendidikan yang rendah membatasi kemampuan individu untuk memahami risiko yang terkait dengan judi. Kurangnya akses terhadap informasi mengenai dampak negatif judi online membuat masyarakat lebih rentan terhadap godaan ini. Pendidikan yang minim juga mengurangi kemampuan individu untuk mencari alternatif ekonomi yang lebih aman dan berkelanjutan.
Ketiga, kemiskinan sering disertai dengan tekanan sosial dan psikologis yang tinggi. Individu yang mengalami stres dan depresi lebih rentan mencari pelarian melalui aktivitas yang dapat memberikan kesenangan instan, seperti judi online. Kecanduan judi dapat menjadi cara untuk melupakan masalah sejenak, meskipun pada akhirnya memperburuk situasi keuangan dan psikologis mereka.
Keempat, di beberapa komunitas, judi mungkin dianggap sebagai aktivitas yang dapat diterima atau bahkan dihormati. Hal ini memperkuat kecenderungan masyarakat untuk berjudi, terutama ketika mereka melihat anggota komunitas lain yang berjudi. Budaya ini menciptakan lingkungan yang mendukung perilaku berjudi, membuat individu sulit untuk menghindari godaan tersebut.
Kemiskinan sering diiringi dengan kurangnya kesempatan kerja yang layak. Tanpa pekerjaan yang stabil, individu mungkin melihat judi sebagai salah satu cara untuk menghasilkan uang, meskipun dalam jangka panjang hal ini justru dapat memperburuk situasi ekonomi mereka. Kurangnya kesempatan kerja juga menciptakan lingkungan di mana individu merasa tidak memiliki alternatif selain berjudi.
Dampak Sosial dan Ekonomi dari Judi Online
Paling tidak terdapat lima dampak sosial dan ekonomi dari judi online, Pertama pelaku akan kehilangan  kemampuan finansial. Mayoritas pemain judi online mengalami kerugian finansial yang besar. Uang yang seharusnya digunakan untuk kebutuhan dasar seperti makanan, pendidikan, dan kesehatan, habis untuk berjudi. Hal ini memperburuk kondisi kemiskinan dan menciptakan siklus ketergantungan yang sulit diputus.
Kedua, kecanduan judi online dapat menyebabkan stres, kecemasan, depresi, dan gangguan mental lainnya. Individu yang terjebak dalam siklus kecanduan ini sering mengalami masalah kesehatan mental yang serius, yang dapat mempengaruhi kehidupan pribadi dan profesional mereka.