Program Sekolah Sehat telah terbukti efektif dalam menurunkan prevalensi stunting. Menurut catatan penulis, berdasarkan data Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) tahun 2021, prevalensi stunting di daerah yang menerapkan Program Sekolah Sehat sebesar 20%, lebih rendah dibandingkan dengan daerah yang tidak menerapkan program ini (24,4%).
Empat. Peningkatan pemberdayaan masyarakat. Peningkatan pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan melalui berbagai upaya, antara lain:
Peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi dan Kesehatan. Maksudnya, masyarakat perlu memiliki kesadaran yang tinggi tentang pentingnya gizi dan kesehatan, serta cara menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, seperti melalui sosialisasi, penyuluhan, dan pelatihan.
Peningkatan partisipasi masyarakat dalam kegiatan pencegahan stunting. Maksudnya, masyarakat perlu dilibatkan secara aktif dalam kegiatan pencegahan stunting, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi. Partisipasi masyarakat dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi kegiatan pencegahan stunting.
Peningkatan kapasitas masyarakat dalam mengelola dan memanfaatkan sumber daya. Masyarakat perlu memiliki kapasitas yang memadai untuk mengelola dan memanfaatkan sumber daya yang ada, baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Kapasitas masyarakat yang memadai dapat membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan gizi dan kesehatannya secara mandiri.
Berikut adalah beberapa contoh konkret dari upaya-upaya tersebut, di antaranya:
Pemerintah telah melakukan sosialisasi tentang pentingnya gizi dan kesehatan kepada masyarakat, baik melalui media massa maupun secara langsung. Pemerintah telah melibatkan masyarakat dalam kegiatan Posyandu, seperti pemeriksaan kesehatan balita dan pemberian makanan tambahan. Pemerintah telah memberikan pelatihan kepada masyarakat tentang cara bercocok tanam pangan lokal yang bergizi.
Beberapa contoh spesifik lainnya dari upaya peningkatan pemberdayaan masyarakat untuk mencegah stunting, misalnya:
Pemberdayaan ibu hamil dan keluarga untuk menerapkan pola asuh yang baik bagi anak, seperti pemberian ASI eksklusif, pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) yang bergizi, dan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak.
Pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan akses terhadap pangan bergizi, seperti pengembangan pertanian organik dan budidaya pangan lokal. Pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan, seperti pembentukan Posyandu dan penyediaan tenaga kesehatan yang berkualitas.
Contoh program nyata