Mohon tunggu...
D. Wibhyanto
D. Wibhyanto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Bidang Sastra, Sosial dan Budaya

Penulis Novel CLARA-Putri Seorang Mafia, dan SANDHYAKALANING BARUKLINTING - Tragedi Kisah Tersembunyi, Fiksi Sejarah (2023). Penghobi Traveling, Melukis dan Menulis Sastra, Seni, dan bidang Sosial Budaya.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Akar Masalah Stunting dan Upaya Mengatasinya

25 November 2023   07:32 Diperbarui: 25 November 2023   12:23 1190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi akar masalah stunting.. [sumber image: kompas.id]

Program Sekolah Sehat telah terbukti efektif dalam menurunkan prevalensi stunting. Menurut catatan penulis, berdasarkan data Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) tahun 2021, prevalensi stunting di daerah yang menerapkan Program Sekolah Sehat sebesar 20%, lebih rendah dibandingkan dengan daerah yang tidak menerapkan program ini (24,4%).

Empat. Peningkatan pemberdayaan masyarakat. Peningkatan pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan melalui berbagai upaya, antara lain:

Peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi dan Kesehatan. Maksudnya, masyarakat perlu memiliki kesadaran yang tinggi tentang pentingnya gizi dan kesehatan, serta cara menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, seperti melalui sosialisasi, penyuluhan, dan pelatihan.

Peningkatan partisipasi masyarakat dalam kegiatan pencegahan stunting. Maksudnya, masyarakat perlu dilibatkan secara aktif dalam kegiatan pencegahan stunting, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi. Partisipasi masyarakat dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi kegiatan pencegahan stunting.

Peningkatan kapasitas masyarakat dalam mengelola dan memanfaatkan sumber daya. Masyarakat perlu memiliki kapasitas yang memadai untuk mengelola dan memanfaatkan sumber daya yang ada, baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Kapasitas masyarakat yang memadai dapat membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan gizi dan kesehatannya secara mandiri.

Berikut adalah beberapa contoh konkret dari upaya-upaya tersebut, di antaranya:

Pemerintah telah melakukan sosialisasi tentang pentingnya gizi dan kesehatan kepada masyarakat, baik melalui media massa maupun secara langsung. Pemerintah telah melibatkan masyarakat dalam kegiatan Posyandu, seperti pemeriksaan kesehatan balita dan pemberian makanan tambahan. Pemerintah telah memberikan pelatihan kepada masyarakat tentang cara bercocok tanam pangan lokal yang bergizi.

Beberapa contoh spesifik lainnya dari upaya peningkatan pemberdayaan masyarakat untuk mencegah stunting, misalnya:

Pemberdayaan ibu hamil dan keluarga untuk menerapkan pola asuh yang baik bagi anak, seperti pemberian ASI eksklusif, pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) yang bergizi, dan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak.

Pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan akses terhadap pangan bergizi, seperti pengembangan pertanian organik dan budidaya pangan lokal. Pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan, seperti pembentukan Posyandu dan penyediaan tenaga kesehatan yang berkualitas.

Contoh program nyata

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun