Mohon tunggu...
D. Wibhyanto
D. Wibhyanto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Bidang Sastra, Sosial dan Budaya

Penulis Novel CLARA-Putri Seorang Mafia, dan SANDHYAKALANING BARUKLINTING - Tragedi Kisah Tersembunyi, Fiksi Sejarah (2023). Penghobi Traveling, Melukis dan Menulis Sastra, Seni, dan bidang Sosial Budaya.

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Menonton Pentas Wayang Kulit yang Unik, Kreatif, Sederhana, Tapi Keren

9 November 2023   14:09 Diperbarui: 9 November 2023   16:37 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain menonton langsung pentas wayang kulit, pengelola galeri mengajak kami untuk berkeliling di area galeri, melihat ratusan koleksi karakter wayang kulit dan wayang golek.

Uniknya, selain itu kami juga diajak melihat langsung beberapa pengrajin wayang yang tengah praktik menatah dan menyungging wayang kulit di samping galeri ini.

Pengelola galeri menjelaskan bahwa proses menatah adalah mengukir, mencungkil, memotong detail sebuah karakter wayang yang terbuat dari bahan dasar kulit kerbau atau sapi.

Proses ini perlu dilakukan secara teliti, njelimet, dan hati-hati oleh seniman ukir atau pengrajin khusus, sehingga nantinya menampilkan karakter wayang sesuai pola yang dikehendaki.

Sedangkan menyungging, adalah proses mewarnai karakter wayang setelah selesai ditatah. Melukis dan mewarnai wayang ini memerlukan ketelitian, hati-hati, dan tidak boleh keliru. Misalnya, tokoh Bima dan Gatotkaca warna sungging dominan hitam.

Tokoh satria pandawa umumnya warna sungging kulit tubuh mereka dominan kuning gading. Adapun wajah para raksasa atau para Buto yang cuwawakan dan berangasan itu, umumnya dominan warna tubuh dan wajahnya merah. Dan sebagainya.

Begitulah setiap karakter wayang dibuat dan dikerjakan secara manual, teliti dan hati hati, ditatah dan disungging oleh beberapa pengrajin khusus yang ahli dan sudah terampil di galeri ini.

Oiya, galeri seni khusus wayang kulit yang penulis kunjungi ini berlokasi di jalan Patehan, kawasan keraton Yogyakarta.

Galeri ini khusus menyediakan souvenir wayang kulit yang bisa dibeli oleh para turis. Galeri juga  memberi edukasi dasar tentang wayang bagi pengunjung, menampilkan praktik membuat wayang kulit oleh para pengrajin. Galeri juga mementaskan pertunjukan beberapa adegan singkat cerita wayang kulit, setiap hari.

Sesuai judul artikel ini, hal yang paling menarik di galeri ini bagi saya, dan mungkin menjadi kenangan tak terlupakan bagi siapa pun yang sempat singgah di galeri Wayang Kulit ini, adalah pengalaman menonton pentas wayang yang diracik sederhana, unik, kreatif, tetapi sangat mengesan bagi pengunjung. Nah, mari saya ajak melihat apa keunikan pertunjukan yang mengesankan ini.

penonton melihat pentas dari balik layar atau Kelir wayang kulit (foto: wibhyanto/dokumen pribadi) 
penonton melihat pentas dari balik layar atau Kelir wayang kulit (foto: wibhyanto/dokumen pribadi) 

Persiapan Pertunjukan: Memakai Peralatan Sederhana dan Unik

Seperti kita tahu, umumnya seperangkat gamelan yang dipakai mengiringi pentas wayang kulit, terdiri dari: Kendang, Kempul, Kenong, Gambang, Siter, Suling, Gong, Kepyak, Cempala dan kotak wayang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun