Mohon tunggu...
D. Wibhyanto
D. Wibhyanto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Bidang Sastra, Sosial dan Budaya

Penulis Novel CLARA-Putri Seorang Mafia, dan SANDHYAKALANING BARUKLINTING - Tragedi Kisah Tersembunyi, Fiksi Sejarah (2023). Penghobi Traveling, Melukis dan Menulis Sastra, Seni, dan bidang Sosial Budaya.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Membaca Janji Politik: Realistis, Angan Angan, Atau Pepesan Kosong?

12 September 2023   13:27 Diperbarui: 12 September 2023   15:27 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Artinya, janji janji politik bisa jadi ya hanya tinggal janji, dapat menguap sewaktu-waktu tatkala para politisi itu terpilih dan berkuasa di pemerintahan. Janji janji politik yang tanpa realisasi itu ibarat hanya angan-angan, akan tinggal sebagai pepesan kosong yang mewarnai sejarah demokrasi.

Tentu saja kita masyarakat Indonesia tidak menghendaki para politisi yang terhormat dan berkompetisi di pemilu capres 2024, kelak jika terpilih akan mengingkari atas janji janji politik yang mereka buat sendiri.

Ulasan ini bukan menyangsikan apakah setiap janji politik yang telah diucapkan itu sebuah komitmen sungguh-sungguh dari para politisi bakal pasangan capres 2024 atau sekadar lib-service belaka. Ulasan ini juga tidak menguji apakah janji janji politik itu bisa direalisasikan atau justru sebatas angin sorga yang lewat, atau sekadar pepesan kosong.

Secara khusus ulasan ini tentang "Membaca perilaku politisi mengapa mudah mengumbar janji setiap kali saat menjelang pemilu? ", dan "Apa yang perlu dilakukan oleh masyarakat pemilih yang semakin cerdas, dalam mencermati dan menyikapi semua janji politik yang kian marak menjelang Pemilu 2024?". Baiklah, mari kita mengupas persoalan itu, satu demi satu.

Apa Itu Janji Politik

Kita memahami bahwa janji politik adalah komitmen atau pernyataan yang dibuat oleh seorang kandidat politik (caleg atau capres-cawapres) koalisi parpol atau partai politik kepada pemilih atau masyarakat selama kampanye politik. Janji politik ini bertujuan untuk memengaruhi pemilih, agar memberikan dukungan dan suara kepada kandidat atau partai tersebut dalam pemilihan umum.

Janji politik biasanya berisi berbagai isu, program dan masalah yang penting bagi pemilih, seperti kebijakan ekonomi, pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan lain sebagainya.

Menurut penulis, janji politik dapat beragam dalam tingkat spesifikasinya. Beberapa janji politik mungkin sangat konkret dan rinci, sementara yang lain bisa lebih umum dan abstrak. Contoh janji politik konkret adalah "berjanji untuk mengurangi pajak penghasilan sebesar jumlah tertentu atau membangun sejumlah sekolah baru".

Di sisi lain, contoh janji politik yang berupa konsep abstrak (tidak jelas rincian teknisnya) misalnya komitmen untuk "mengatasi ketimpangan ekonomi" , "memberantas kemiskianan", atau "meningkatkan kualitas pendidikan."

Sedangkan contoh janji politik yang sulit diwujudkan, misalnya "memberi makan keluarga miskin setiap hari selama masa politisi berkuasa", dan "BBM gratis bagi semua pengguna  kendaraan bermotor seumur hidup".

Menurut penulis, penting dicatat bahwa semua janji politik seringkali sekadar bagian dari strategi kampanye politik saja. Dan fakta di lapangan menunjukkan beberapa politisi mungkin tidak selalu mampu memenuhi semua janji politik mereka setelah terpilih dan berkuasa nanti.

Mengapa demikian? Sebab beberapa faktor seperti keterbatasan anggaran, kendala politik, atau perubahan dalam situasi politik dan ekonomi, dapat memengaruhi kemampuan politisi itu untuk mengimplementasikan janji-janjinya sendiri. Artinya, karena beberapa alasan faktor ini, janji janji politik hanya akan tinggal janji belaka, tak ada realisasinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun