Dan faktanya memang begitu. Kami para siswa yang diasuh dalam model pendidikan asrama di Seminari Menengah atau model pendidikan pesantren Katolik itu, tak ada yang bersikap urakan, rerata kami para santri ini sopan sopan dan santun, baik hati, pintar pintar, soleh dan tidak sombong. Hihihi.. ( halahh. Rak ngandel, masak sih -red).
Tak Memengaruhi Prestasi Akademik:Â SMA Seminari Menengah Mertoyudan mengutamakan prestasi akademik siswa dan tatakrama hidup bersama di atas segala-galanya. Soal panjang rambut dipandang tidak berdampak negatif pada prestasi akademik atau lingkungan belajar. Maka sekolah SMA kami tidak melarang model rambut tertentu.Â
Boleh cepak, boleh botak, boleh njegrak model landak, boleh gondrong. "Soal rambut, semau-maumu-lah, bebas merdeka, tidak perlu merasa seperti dijajah kumpeni. Asalkan yag lebih penting prestasi akademikmu tidak jeblok", Â Begitulah pesan para guru kami, kala itu.
Begitulah berberapa alasan mengapa sekolah kami membolehkan kami berambut gondrong.
Mengapa Sekolah Perlu Mengatur Soal Model Rambut Siswa
Kita menyadari, bahwa peraturan mengenai model rambut di sekolah bukanlah kebijakan yang secara langsung berkaitan dengan kualitas pendidikan. Sebaliknya, aturan-aturan semacam ini lebih berfokus pada tampilan fisik siswa dan kedisiplinan mereka daripada aspek pendidikan intelektual.
Oleh karena itu, sebenarnya kita harus jujur atau sulit untuk mengatakan bahwa peraturan model rambut tersebut memiliki dampak langsung pada kualitas pendidikan. Iya tidak?
Ya iyalah, soalnya kualitas pendidikan lebih berkaitan dengan faktor-faktor seperti metode pengajaran, kurikulum, kualifikasi guru, fasilitas sekolah, dukungan siswa, dan banyak aspek lainnya yang berfokus pada proses pembelajaran dan pengembangan intelektual siswa. Bukan mementingkan urusan soal model rambut yang memang tidak penting.
Aturan mengenai model rambut, meskipun dapat memengaruhi suasana sekolah dan kedisiplinan siswa, faktanya tidak secara langsung memengaruhi kemampuan siswa untuk belajar dan mencapai hasil akademik yang baik.
Namun demikian, kita memahami bahwa ada beberapa argumen yang bisa dipertimbangkan terkait peraturan model rambut siswa di sekolah, antara lain:
Alasan Kedisiplinan:Â Beberapa pendukung aturan model rambut berpendapat bahwa hal itu membantu menciptakan suasana yang lebih teratur dan disiplin di sekolah. Mereka berpendapat bahwa siswa yang tunduk pada aturan-aturan semacam ini, termasuk aturan soal rambut, cenderung lebih disiplin, patuh terhadap peraturan lain di sekolah.
Alasan Kesetaraan dan Keseragaman:Â Kebijakan yang konsisten tentang model rambut tertentu, model rambut cepak misalnya, bisa memastikan kesetaraan di antara siswa, mengurangi tekanan sosial yang mungkin muncul jika siswa diperlakukan secara berbeda berdasarkan penampilan fisik rambut mereka.