Dalam mengamati perilaku Bacapres yang menyerupai Capres, penting untuk tetap mempertimbangkan berbagai akibat yang mungkin terjadi dan dampaknya terhadap proses demokrasi, integritas politik, serta kualitas kepemimpinan masa depan.
Bagaimana Mengelola Sikap Sewajarnya Sebagai Bacapres?
Kita menyadari, bahwa sikap Bacapres dalam memposisikan diri di hadapan publik calon pemilih dapat bervariasi tergantung pada strategi kampanye, citra diri yang ingin dibangun, dan isu-isu yang dianggap penting.
Namun menurut penulis, sebenarnya ada beberapa sikap "sewajarnya" yang bisa dikelola oleh Bacapres untuk tidak buru buru mengkalim diri seolah olah sudah jadi Capres, terutama di hadapan publik calon pemilih, antara lain:
Visionary (Visioner): Bacapres dapat mengadopsi sikap yang visioner dengan menekankan visi dan tujuan besar yang ingin dicapai jika terpilih. Misalnya, Bacapres bisa fokus pada solusi jangka panjang untuk masalah-masalah yang dihadapi negara dan menyampaikan visinya tentang masa depan yang lebih baik ke publik.
Empathetic (Empatis): Bacapres juga bisa mengambil sikap yang empatik dengan mendekatkan diri pada masyarakat. Misalnya, melibatkan diri mendengarkan permasalahan dan aspirasi warga, menunjukkan pemahaman terhadap kesulitan yang dihadapi, dan menunjukkan bahwa Bacapres  peduli dengan kesejahteraan rakyat.
Strong Leadership (Kepemimpinan Kuat): Bacapres bisa juga memilih untuk memposisikan diri sebagai pemimpin yang kuat dan tegas. Misalnya, Bacapres dapat menyoroti pengalamannya dalam menghadapi tantangan dan mengambil keputusan yang sulit untuk membawa negara ke arah yang lebih baik.
Innovative (Inovatif): Bacapres juga dapat mengedepankan sikap inovatif dengan menunjukkan bahwa dia memiliki gagasan-gagasan segar untuk mengatasi permasalahan yang ada. Misalnya, Bacares lebih fokus pada kebijakan-kebijakan baru dan pendekatan yang berbeda untuk menghasilkan perubahan positif bagi bangsa dan negara.
Transparan:Â Sikap transparan juga penting dalam membangun kepercayaan publik. Misalnya, Bacapres dapat berusaha memberikan informasi yang jelas dan jujur tentang rencana, kebijakan, dan pendekatan yang diajukan, serta membuka ruang untuk dialog terbuka dengan publik.
Problem-Solver (Pemecah Masalah): Bacapres juga dapat memilih untuk menonjolkan sikap sebagai pemecah masalah yang efektif. Misalnya, Bacapres dapat menggarisbawahi rekam jejaknya dalam menangani masalah-masalah yang kompleks dan menawarkan solusi konkrit untuk masalah yang ada.
Unity-Builder (Pembangun Persatuan):Â Dalam situasi polarisasi politik, Bacapres juga dapat memposisikan diri sebagai pembangun persatuan. Misalnya, Bacapres lebih menekankan pentingnya mengatasi perpecahan dalam masyarakat dan berusaha untuk mempersatukan berbagai kelompok.