Baruklinting sebenarnya ingin menyerahkan tampuk kekuasaan kepada ayahnya itu, tanpa perlu peperangan lagi. Namun Baruklinting dan pengikutnya merasakan gelagat bahwa ternyata niat mereka disambut oleh pasukan Ki Ageng Wanabaya dalam formasi tempur. Baruklinting sadar bahwa telah terjadi kesalahpahaman antara kedua belah pihak. Dan itu bisa berakibat gawat.
Keadaan ini bisa memicu kegentingan baru. Keadaan itulah yang kini harus dihadapi oleh Baruklinting dan pengikutnya.
***
(BERSAMBUNG ke Episode #26)Episode Sebelumnya: #24 Dalam Pengungsian
Baca jugaBaca Juga Episode Sebelumnya: #23 Pulanggeni Gugur
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H