Mohon tunggu...
D. Wibhyanto
D. Wibhyanto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Bidang Sastra, Sosial dan Budaya

Penulis Novel CLARA-Putri Seorang Mafia, dan SANDHYAKALANING BARUKLINTING - Tragedi Kisah Tersembunyi, Fiksi Sejarah (2023). Penghobi Traveling, Melukis dan Menulis Sastra, Seni, dan bidang Sosial Budaya.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Sejumlah Menteri Nyaleg 2024, Apa Masalahnya?

15 Mei 2023   22:50 Diperbarui: 24 Mei 2023   11:35 1346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi artis nyaleg (KOMPAS/HANDINING) 

Partisipasi menteri dalam pemilihan umum legislatif di Indonesia telah menuai sorotan kritik dari beberapa pihak yang melihat hal tersebut sebagai tindakan yang kurang etis dalam politik. Namun, secara hukum dan konstitusional, fenomena ini sah dilakukan.

Secara umum, sistem demokrasi di Indonesia masih mengalami beberapa tantangan dalam menciptakan iklim politik yang sehat dan transparan. Beberapa masalah yang dihadapi antara lain adalah praktek korupsi, politik uang, praktik nepotisme, dan praktik ketergantungan keuangan terhadap donatur atau pihak tertentu.

Partisipasi menteri dalam pemilihan umum legislatif dapat memperburuk situasi ini karena menimbulkan potensi konflik kepentingan dan tumpang tindihnya peran antara eksekutif dan legislatif. Namun, jika partisipasi ini dilakukan dengan etika politik yang baik dan tidak mengganggu tugas dan kewajiban sebagai menteri, maka partisipasi ini dapat diterima.

Dalam konteks ini, upaya untuk meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan kepatuhan terhadap aturan hukum yang berlaku menjadi sangat penting untuk menciptakan iklim politik yang sehat di Indonesia. Peningkatan pendidikan politik dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya partisipasi dalam politik juga dapat membantu mengatasi masalah yang ada. Semoga.

Selesai * Penulis adalah mantan mahasiswa Fisipol UGM.
Sumber image Kompas.com /Kristianto Purnomo
Sumber image Kompas.com /Kristianto Purnomo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun