Mohon tunggu...
D. Wibhyanto
D. Wibhyanto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Bidang Sastra, Sosial dan Budaya

Penulis Novel CLARA-Putri Seorang Mafia, dan SANDHYAKALANING BARUKLINTING - Tragedi Kisah Tersembunyi, Fiksi Sejarah (2023). Penghobi Traveling, Melukis dan Menulis Sastra, Seni, dan bidang Sosial Budaya.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Sandhyakalaning Baruklinting-Tragedi Kisah Tersembunyi (Episode#23)

6 Mei 2023   13:34 Diperbarui: 21 Mei 2023   10:43 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Pulanggeni Gugur"#23 / image cover by D.Wibhyanto / dokumen pribadi. 

"Kami melihat bahwa Jalegong telah benar-benar tak ada penghuninya. Kecuali Putri Biru di tempat itu"

"Mengapa tak kalian ajak Putri Biru untuk berkumpul di Mangir?". 

"Sedianya demikian, raden. Telah kami tawarkan untuk mengajaknya tinggal ke tempat raden. Namun dia memilih jalannya sendiri"

"Dia memilih untuk meninggalkan Jalegong dan memutuskan hidup di Tuntang Rawapening. Dia menitip suatu salam kagem panjenengan, raden". 

Baruklinting tercenung. Dia teringat pada jasa perempuan itu yang begitu baik menemani ibunya, bahkan melayani dirinya sejak masih kecil, di kala itu. Putri Biru adalah seorang pelayan yang setia. Baruklinting berterimakasih atas pelaporan yang begitu lengkap akan keadaan Jalegong, keadaan Dewi Ariwulan dan Putri Biru. 

Kepada Ki Suta dan Ki Nala dia menawarkan kepada mereka untuk tinggal di Ndalem Kaprawiran di kompleks Wanabayan itu. Akan tetapi dengan halus dua orang kakak beradik itu menolak tawaran itu. Mereka memilih untuk pulang kembali ke kediaman mereka di Kulonprogo, namun berjanji setiap waktu mereka siap untuk merapat ke Kotapraja jika mereka diminta oleh Baruklinting. 

*** 

Baruklinting tercenung sendirian, setelah kedua orang kepercayaannya itu pamit pergi untuk pulang ke Kulonprogo. Batinnya berkecamuk. Rasa sedih menggelayuti batin dan pikirannya. Baruklinting merasakan bahwa satu demi satu orang yang dikasihinya telah meninggalkan dirinya.

Jiwanya terasa hampa. Sebab kini dia menyadari bahwa kedudukan dan derajat tetinggi sebagai orang nomor satu di Mangir terasa hampa tak berguna tanpa kehadiran orang-orang yang dikasihinya di sekelilingnya. Ibunya telah tiada, sedangkan bapa dan kerabat Sentana masih mengungsi. Lalu untuk apa memiliki segalanya, jika tanpa ada kasih sayang dari orang-orang yang dikasihi. Baruklinting larut dalam duka dan rasa kecewa. 

"Semua kupersiapkan untuk kedatangan ibu. Segalanya kupersembahkan untukmu, ibu. Dan setelah semua telah kuperoleh, termasuk tahta Mangir, mengapa ibu tidak datang? ". 

"Masihkah kau ingat, ibu. Bahwa aku pernah berjanji padamu. Aku bertekad kelak ibu dan bapa aku pertemukan, dan kita bisa berkumpul sebagai keluarga, walau entah kita harus tinggal bersama di mana", ujar Baruklinting seolah berbicara kepada ibunya itu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun