Mohon tunggu...
D. Wibhyanto
D. Wibhyanto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Bidang Sastra, Sosial dan Budaya

Penulis Novel CLARA-Putri Seorang Mafia, dan SANDHYAKALANING BARUKLINTING - Tragedi Kisah Tersembunyi, Fiksi Sejarah (2023). Penghobi Traveling, Melukis dan Menulis Sastra, Seni, dan bidang Sosial Budaya.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

CLARA-Putri Seorang Mafia (Episode #3)

13 April 2023   19:26 Diperbarui: 14 April 2023   06:03 456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lalu semua orang dibagi dalam dua kubu. Tak ada yang memakai senjata. Mereka saling diadu untuk bertarung. Dan pertarungan pun dimulai. Suasana riuh, seperti terjadi perkelahian dalam tawuran massal. Beberapa orang tampak tumbang. Sisanya masih saling serang.

Dari puluhan orang yang terlibat perkelahian, pada akhirnya ternyata tersisa hanya dua yang masih bertahan. Yaitu Guntur Geni pemuda yang paling tengil di kelompok itu, dan Jane. Terdengar sorak sorai dan gemuruh semua orang di tempat itu.

Lalu Guntur Geni dan Jane berhadap-hadapan. mereka beradu duel. Jane sempat terpojok oleh keberingasan Guntur Geni. Lelaki itu bertubi-tubi menyarangkan tendangan dan pukulan keras. Jane limbung dan terguling tubuhnya ke belakang. Tetapi sejurus kemudian, mendadak entah bagaimana Guntur Geni terbujur pingsan oleh gerakan balik sikut Jane yang keras dan sangat cepat mengenai dagu. Guntur Geni tumbang.

Jane menang sebagai juara, dengan tubuh terhuyung-huyung. Bayu Samudra kemudian maju ke arah Jane. Dia memegang tangan kanan Jane, dan mengangkatnya ke atas. Segera sorak sorai dan teriakan selebrasi gembira dari semua orang yang ada di ruangan itu. Pusat Pelatihan Koretans seperti seolah benar-benar bergetar hendak rubuh.

Guntur Geni merasa malu dan kecewa berat atas kekalahannya.

"Soal tadi, aku minta maaf", kata Jane.

"Mengapa minta maaf. Ini kompetisi", jawab Guntur Geni singkat dan meringis kaku. Dia lalu pergi.

Tetapi rupanya dia pergi untuk mengatur suatu siasat busuk bersama seorang temannya untuk mencelakai Jane. 

"Sudah kutaruh sesuatu ke minumannya, Jalu. Sebentar lagi dia pasti tertidur pulas. Itulah saat kita beri pelajaran dia, Jalu", kata Guntur Geni kepada kawannya itu.

*** 

(BERSAMBUNG ke Episode #4 )

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun