Mohon tunggu...
D. Wibhyanto
D. Wibhyanto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Bidang Sastra, Sosial dan Budaya

Penulis Novel CLARA-Putri Seorang Mafia, dan SANDHYAKALANING BARUKLINTING - Tragedi Kisah Tersembunyi, Fiksi Sejarah (2023). Penghobi Traveling, Melukis dan Menulis Sastra, Seni, dan bidang Sosial Budaya.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Sandhyakalaning Baruklinting-Tragedi Kisah Tersembunyi (Episode #1)

13 April 2023   15:45 Diperbarui: 6 Mei 2023   19:05 504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cover Image by D.Wibhyanto / Dok.pri

Kedua bola matanya bulat besar berwarna merah dalam garis lingkaran hitam, melihat kesana kemari; membuat ciut nyali siapa saja yang mencoba bertatapan mata dengannya. Pada kepala ular itu terdapat sepasang sungut yang panjangnya satu depa lebih, yang bergerak-gerak tak henti, seperti gerakan sungut seekor jengkerik raksasa.

Sebuah genta atau kelintingan menggantung sebagai kalung di leher ular besar itu. Bunyi genta itu bergemerincing terdengar setiap kali ular itu menggerakkan kepalanya. Kelak orang menyebut genta itu sebagai Genta Baruklinting! 

Mulut ular itu memiliki sepasang taring panjang di bawah moncong dekat hidungnya. Mulut itu menganga menjulurkan lidahnya yang ujungnya bercabang berwarna merah, menjulur julur keluar seperti cahaya kilat di waktu malam. Di antara kedua bola mata ular itu, tepat di keningnya, terdapat batu pemata biru warnanya. Pancaran cahaya batu permata itu berpendar kesana-kemari terkena pantulan sinar rembulan malam itu. Kelak orang menamai batu permata ular itu sebagai Batu Mustika Baruklinting! 

Baruklinting benar-benar telah berubah wujud sebagai ular Naga raksasa. Dia mendesis-desis, menimbulkan perasaan ngeri atau nggegirisi pada siapa pun mahkluk yang mendengar suara desisan ular itu. Bahkan jin dan bangsa prajineman di Gunung Ungaran tak mungkin berani mendekati Baruklinting. Para prajineman itu akan seketika merasa ciut nyalinya, seperti segerumbul daun tanaman putri malu beringsut tersentuh tangan pejalan kaki yang melintasinya.

Bumi seperti bergetar ketika Baruklinting telah sempurna sebagai wujud seekor ular raksasa. Baruklinting telah mampu berubah wujud berkat daya kesaktian yang dia miliki sedari lahir itu. Dengan wujud sebagai ular, Baruklinting lalu bergerak mencari bapanya.

Konon orang tuanya itu adalah seorang petinggi di suatu tanah perdikan di daerah pesisir Laut Selatan, dan orang itu sekarang sedang bertapa di Gunung Merapi. Baruklinting selalu teringat pada pesan ibunya, kala itu: "Bapamu adalah orang penting di suatu perdikan pantai Laut Selatan. Temuilah. dia sedang bertapa di Merapi".  

Sekonyong-konyong tubuh ular dengan sisik-sisik yang keras sekeras lapisan baja itu menggeliat, lalu masuk amblas ke dalam bumi. Bergemerincing bunyinya, berasal dari genta yang melingkar di lehernya. Permukaan tanah mendadak bergetar dan retak mengelupas keluar bagaikan lapisan tanah yang terkelupas habis dibajak oleh sepasang kerbau di sawah. Baruklinting seperti membuldoser apapun yang ada di depan jalur perjalanannya. Pohon-pohon besar dan kecil bertumbangan. Bebatuan cadas rata dengan tanah. Sebagian terbelah berkeping keping, terlindas lintasan ular Naga sakti yang tengah mencari bapanya itu.

Baruklinting bergerak dari Sumowono turun ke lembah arah Banyubiru. Di sepanjang jalur yang dilaluinya, terbentuk alur sebuah sungai. Kelak sungai itu dinamai orang sebagai sungai Kali Panjang, dari kata Panjangka artinya tekad untuk mencapai suatu maksud atau tujuan. Sungai Kali Panjang terdapat melintas di desa Kerep, desa Panjang, dan membelah kawasan Ambarawa.

(BERSAMBUNG ke Episode #2  )

Cover Image by D.Wibhyanto / Dok.pri
Cover Image by D.Wibhyanto / Dok.pri

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun