Mohon tunggu...
D. Wibhyanto
D. Wibhyanto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Bidang Sastra, Sosial dan Budaya

Penulis Novel CLARA-Putri Seorang Mafia, dan SANDHYAKALANING BARUKLINTING - Tragedi Kisah Tersembunyi, Fiksi Sejarah (2023). Penghobi Traveling, Melukis dan Menulis Sastra, Seni, dan bidang Sosial Budaya.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

CLARA-Putri Seorang Mafia (Episode #1)

13 April 2023   10:32 Diperbarui: 15 April 2023   10:02 473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cover Image #1 Penembakan Misterius, By D.Wibhyanto/dok.pri

Ada banyak macam orang, yang semua ingin dianggap special. Namun jika kau perhatikan baik baik, hanya ada dua jenis manusia: pemangsa atau mangsa. Kijang berlari lebih cepat dari harimau, tetapi toh ia tetap menjadi mangsa. Entah kamu di posisi sebelah mana: pemangsa atau dimangsa. (Bayu Samudra, Mr.Dragon- Organisasi Naga Putih, 7-01-2023)note: Cerbung ini fiktif, terinspirasi dari kehidupan nyata dan ide sebuah film, nama dan tempat untuk dramatisasi peristiwa, tak ada di dunia nyata!

*** 

Penembakan Misterius (#01)


Dor..Dor! Dor! suara letusan pistol. Arahnya dari balik pintu. Jane melompat terkejut. Bola matanya membelalak saat dari balik lubang pengintai kaca pintu Jane melihat ayahnya sedang dalam masalah serius.

Seseorang berjaket tudung kepala hitam datang kearah ayahnya. Orang itu menembak ayah Jane berulang-ulang, dari jarak dekat. Dari balik pintu Jane panik, dia berusaha membuka pintu dengan sekuat tenaga. Tetapi tidak berhasil. Tubuh ayahnya yang terluka telah menahan pintu dari luar. Jane berteriak memanggil ayahnya berulang ulang.

"Ayah, buka pintunya ayah. Buka pintu!", Jane panik.

"Jane, jangan keluar. Di sini berbahaya. Di dalam saja...", kata ayahnya. Jane terus berusaha membuka pintu, tetapi sulit terbuka. Tubuh ayahnya tetap menahan pintu apartemennya itu dari luar.

Sementara lelaki berjaket tudung kepala hitam telah pergi berlalu meninggalkan ayah Jane yang terluka oleh peluru.

" Jane maafkan ayah, kerena telah membuat hidupmu susah", kata ayah Jane dari balik pintu.

"Tidak ayah, Jane tidak apa-apa", kata Jane dengan suara panik mencoba mendobrak pintu agar terbuka. Dia begitu khawatir pada apa yang terjadi pada ayahnya, setelah terdengar tiga letusan tadi. Jane menangis sebab pintu belum juga terbuka. "Ayah, buka pintunya...", katanya lagi.

"Kenapa berakhir begini", kata ayah Jane pelan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun