Sesuai dengan fokus permasalahan dan tujuan penelitian,penelitian ini menggunakan pendekatan metode kuantitatif. Data yang digunakan dalam penelitian merupakan data sekunder dari BPS,Bank Indonesia,dan Kementerian Perdagangan Indonesia berupa data triwulan. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis bagaimana fluktuasi jangka pendek dan jangka panjang neraca pembayaran dan tolak ukur kemampuan perekonomian nasional dalam transaksi-transaksi internasional. Hal ini dapat dijelaskan dengan memakai beberapa variable diantaranya neraca pembayaran,nilai tukar,pendapatan,inflasi,suku bunga,dan kredit domestik.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif berupa two step error correction model (ECM) dari Engle Granger. langkah pertama menggunakan OLS untuk menganalisis pengaruh jangka panjang antara neraca pembayaran dan faktor-faktornya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
- Konsep Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran adalah kumpulan transaksi pada suatu Negara tertentu, antar warga Negara domestik, dan asing pada suatu periode tertentu. Neraca ini mencerminkan perhitungan akuntansi dari transaksi-transaksi internasional suatu Negara pada periode waktu tertentu. Neraca pembayaran mencatat transaksi usaha individu maupun Negara. Adapun isi laporan yang paling penting adalah neraca berjalan dan neraca modal.
Sesuai dengan prinsip pencatatannya, penyajian neraca pembayaran selalu dalam keadaan seimbang yang berarti akan didapatkan angka nol jika seluruh item yang ada pada neraca pembayaran dijumlahkan. Konsep ketidakseimbangan dalam neraca pembayaran hanya mengacu pada kelompok item tertentu. Ketidakseimbangan pada neraca pembayaran, bisa terjadi surplus ataupun defisit. Ketidakseimbangan berupa surplus yang memiliki nilai valas yang relatif tinggi bisa dikatakan ideal, sedangkan yang dianggap kurang baik adalah posisi neraca pembayaran yang defisit dan memiliki nilai valas yang rendah sehingga diusahakan untuk diperbaiki melalui mekanisme penyesuaian.
Menurut Bank Indonesia (2008), tujuan neraca pembayaran dibuat untuk (1) mengetahui peranan sektor eksternal dalam perekonomian; (2) mengetahui aliran sumber daya dengan negara lain; (3) mengetahui struktur ekonomi dan perdagangan; (4) mengetahui permasalahan utang luar negeri; (5) mengetahui perubahan posisi cadangan devisa dan potensi tekanan terhadap nilai tukar; (6) sebagai sumber data dan informasi dalam menyusun anggaran devisa; serta (7) sebagai sumber data penyusunan statistik neraca nasional (national account).
- Regresi OLS (model jangka panjang) dan Error Correction Model (Model jangka pendek)
Untuk menganalisis bagaimana fluktuasi neraca pembayaran Indonesia dalam jangka pendek dan jangka panjang dapat dijelaskan dengan pendekatan Keynesian dan Monetaris digunakan metode analisis kuantitatif berupa two step Error Correction Model (ECM) Engle Granger. Langkah pertama menggunakan OLS untuk menganalisis pengaruh jangka panjang antara neraca pembayaran dan faktor-faktornya. Langkah kedua menggunakan ECM untuk menganalisis pengaruh jangka pendeknya. Hasil pada tabel 1 berikut adalah hasil dari regresi OLS yang merupakan estimasi jangka panjang dari model:
Tabel 1. Regresi OLS-Variabel terikat: Neraca Pembayaran (LNFA)
Sumber: E-Views 6.0 (diolah)
      Sebelum dilakukan analisis terhadap hasil regresi dalam tabel 1, pemenuhan asumsi klasik perlu dipastikan terlebih dahulu. Dari tabel 1 terlihat bahwa hasil LM test menunjukkan nilai prob. 2 adalah sebesar 0,000 yang lebih kecil daripada tingkat signifikansi 0,05 yang berarti bahwa model mengalami masalah autokorelasi. Selain itu, terdeteksi pula masalah multikolinearitas dalam model di atas. Multikolinearitas ini ditunjukkan oleh nilai VIF pada variabel PDB dan kredit domestik yang masing-masing memiliki nilai lebih besar dari 10 yaitu 71,428 dan 76,923.
Tabel 2. Regresi GLS-Variabel terikat: Neraca Pembayaran (XNFA)