5.) Menerima Bawon (upah sukarela)
Â
Masyarakat Purbalingga melakukan Mretelung karena beberapa alasan utama, yaitu:Â
1.) Gotong Royong
Mretelung adalah contoh nyata dari tradisi gotong royong, dimana masyarakat pedesaan bekerja sama dalam kegiatan panen tanpa dibayar. Tradisi ini menguatkan nilai nilai solidaritas dan kebersamaan dalam masyarakat.Â
2.) Interaksi Sosial
Mratelung memunculkan interaksi sosial yang kuat di antara warga desa, tidak hanya memperkuat interaksi, mratelung juga memperkuat ikatan sosial dan kebersamaan.Â
3.) Bawon (Upah Sukarela)
Meskipun melakukannya secara sukarela, masyarakat akan mendapat imbalan berupa bawon. Bawon ini merupakan ucapan terima kasih dan memunculkan rasa berbagi. Masyarakat Purbalingga punya cara sendiri untuk menentukan upah bawon, yaitu upah bawon diberikan berdasarkan hasil panen yang diperoleh. Misalnya jika petani memanen pada, maka upah bawonnya berupa padi, dan jika memanen kacang, maka upah bawonnya berupa kacang.Â
Dengan demikian, tradisi Mratelung tidak hanya sebagai kegiatan bertani, tetapi juga sebagai wadah gotong royong dan berbagi antar sesama masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H