Beberapa saat keadaan di majelis ilmu itu menjadi hening, semua pertanyaan berhubungan dengan hal Gaib, dan bagaimana cara menjelaskannya dengan ilmu pengetahuan biasa ?
Hingga akhirnya ada satu jamaah yang berusia masih sangat muda berdiri dan meminta ijin untuk menjawabnya.
Pemuda itu berdiri didekat mimbar seraya berkata “Inilah saya, hendak bertukar pikiran dengan Tuan”.
Sang Ilmuwan terperanjat tidak mengira bahwa yang akan menjawabnya adalah seorang anak muda, mungkin ia membayangkan para orang tua yang telah banyak berilmu dan berpengalamanlah yang akan maju, ia pun mempersilahkan.
Jawaban Pertama
Pemuda itu berkata “Jawaban atas pertanyaan pertama. Tuan adalah seorang Ilmuwan, berarti tuan mengerti perhitungan bukan ?”
Sang Ilmuwan menjawab “Tentu saja, itu adalah duniaku”
Si pemuda melanjutkan lagi “ Berarti tuan meyakini bahwa angka 2 didapat dari 1+1, angka 3 didapat dari 1+2, angka 4 didapat dari 1+3, dan seterusnya bukan? ”
Ilmuwan mengangguk mengiyakan hal itu.
Lalu pemuda berkata lagi “Berarti kita sepakat bahwa setiap angka yang tercipta itu selalu berasal dari angka 1, bila Tuan berkata bahwa ilmu perhitungan ini adalah dunia Tuan, maka saya ingin tahu dari mana asal angka 1 tersebut. Angka berapakah yang menciptakan angka 1 itu tuan?”
Sang ilmuwan tersentak, dan sebelum ia sempat menjawab, si pemuda berkata lagi “Bila tuan tidak pernah mempermasalahkan angka 1 dalam dunia Tuan, dan tuan meyakini bahwa angka 1 haruslah ada agar dapat tercipta angka-angka lainnya. Maka apa sulitnya Tuan meyakini bahwa Allah itu ada dan dapat menciptakan hal-hal lain namun Allah tidak memiliki pencipta?”
Sang Ilmuwan pun terdiam, berpikir tapi tak mampu menjawab.