“(yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka,”
Berarti apabila dianggap dalil Rukun Iman itu boleh dari beberapa ayat, dengan kata lain, tidak harus tergabung dalam 1 ayat, rukun Iman yang tepat adalah 7 bukan 6, yaitu ditambah Iman kepada yang Gaib.
Jadi bertambah bingung, kan ?
Sebagaimana biasa, prinsip saya dalam mencari kebenaran adalah Al Quran dan Hadits.
Apabila saya tidak menemukan jawaban yang memuaskan (karena terbatasnya nalar dan daya pikir saya sendiri) maka saya akan mencari referensi tambahan dari Hadits Rasulullah SAW.
Saya menemukan sebuah hadits shohih yang sering disebut Hadits Jibril.
hadits ini bercerita saat Jibril datang menemui Muhammad dan bertanya tentang Islam, Iman, Ihsan dan Hari Kiamat.
Berikut kutipan dari hadits tersebut:
“…Kemudian ia bertanya lagi: “Beritahukan kepadaku tentang Iman. Nabi menjawab,”Iman adalah, engkau beriman kepada Allah; malaikat2-Nya; kitab2-Nya; para Rasul-Nya; hari Akhir, dan beriman kepada takdir yang baik dan yang buruk,…” (HR. Muslim, Nasai, Tirmidzi, Abu Daud dan Ahmad)
Untuk membaca versi lengkap hadits ini silahkan klik : ( Islam, Iman, Ihsan dan Kiamat Dalam Hadits Jibril )
Dari hadits diatas, terbukti bahwa asal muasal Rukun Iman yang dikenal selama ini adalah dari ucapan Rasulullah SAW.