Mohon tunggu...
Reza Maulana
Reza Maulana Mohon Tunggu... -

http://www.aqidah.info/about-me.html

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mau ke Surga? Lewati Neraka Dulu Dong

12 Oktober 2015   11:43 Diperbarui: 12 Oktober 2015   12:08 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bissmillahirrahmannirrahim

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Pernah membaca atau dengar ayat ini ?

“ Dan tidak ada seorang pun di antara kamu yang tidak mendatanginya (neraka). Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu ketentuan yang sudah ditetapkan. ” (QS. Maryam : 71)

Ayat ini sering sekali dijadikan ajang perdebatan, baik antara muslim dengan muslim atau non muslim dengan muslim.

Topiknya sama : Setiap manusia pasti memasuki Neraka.

Ada berbagai pendapat yang beredar antara lain :

  1. Bahwa ayat itu untuk orang non Muslim saja, tidak berlaku untuk Muslim.
  2. Bahwa semua manusia memasuki neraka kemudian Allah menyelamatkan orang-orang yang bertakwa.
  3. Bahwa makna “mereka” disini adalah orang-orang yang zalim, jadi orang-orang yang zalim tidak ada yang tidak masuk ke neraka.
  4. Dan pendapat lainnya.

Semuanya ngotot membenarkan pendapat masing2, ngotot dengan dalih berdasarkan Riwayat dan Hadits. Bahkan lebih parah lagi, ada pula orang non muslim yang menjadikan ayat ini senjata untuk membuktikan bahwa dalam Islam tidak ada manusia yang masuk surga. Karena semuanya akan masuk neraka.

Aduh, kita ini Islam bos, kita ini satu, jangan hanya karena Hadits dan Riwayat lalu kita jadi bergolongan, jika kita terpecah belah maka itu akan memudahkan orang2 musyrik masuk dan menggoyangkan aqidah kita. Seperti halnya mereka menjadikan ayat tersebut sebagai senjata untuk membuat “otak” terganggu dengan ayat tersebut.

Okelah untuk kalian yang ilmu agamanya terlatih entah itu di pesantren atau lingkungan agama yang kuat, iman kalian tidak akan goyah, mungkin hanya tertawa membaca cara orang kafir itu menafsirkan ayat. Tapi bagaimana dengan mereka yang tidak seberuntung kalian dengan lingkungan yang berbeda?

Mereka yang seperti itu, akan mencari kebenaran baik lewat internet atau mengikuti berbagai tausiyah atau bertanya pada banyak alim ulama. Dan pada akhirnya mereka akan kembali kebingungan, karena bertemu dengan pendapat yang berbeda-beda.

Jadi bagaimana solusinya? Kita kembalikan pada Allah, pada ayat Al Quran yang semuanya Firman Allah. Jangan dulu kita berdebat tentang Hadits dan Riwayat.

  1. Al-Baqarah : 2

"Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa"

  1. Thaha : 1-3

"Thaahaa - Kami TIDAK menurunkan Al Quran Ini kepadamu agar kamu menjadi SUSAH; - Tetapi sebagai peringatan bagi orang yang takut (kepada Allah)"

Untuk Langkah Pertama, agar lebih jelas mari kita ambil beberapa ayat sebelum dan sesudah Surat Maryam ayat 71 tadi. Saya ambil dari ayat 66 sd 72.

---------

  1. Dan orang (kafir) berkata, "Betulkah apabila aku telah mati, kelak aku sungguh-sungguh akan dibangkitkan hidup kembali?"
  2. Dan tidakkah manusia itu memikirkan bahwa sesungguhnya Kami telah menciptakannya dahulu, padahal sebelumnya dia belum berwujud sama sekali?
  3. Maka demi Tuhanmu, sungguh, pasti akan Kami kumpulkan mereka bersama setan, kemudian pasti akan Kami datangkan mereka ke sekeliling Jahannam dengan berlutut.
  4. Kemudian pasti akan Kami tarik dari setiap golongan siapa di antara mereka yang sangat durhaka kepada Tuhan Yang Maha Pengasih.
  5. Selanjutnya, Kami sungguh lebih mengetahui orang yang lebih berhak dimasukkan ke dalam neraka.
  6. Dan tidak ada seorang pun di antara kamu yang tidak mendatanginya (neraka). Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu ketentuan yang sudah ditetapkan.
  7. Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam (neraka) dalam keadaan berlutut.

-----------

Bila dibaca pelan-pelan dengan seksama, akan kita pahami bahwa ayat-ayat ini berisi petunjuk tentang “hidup setelah mati”, bahwa nantinya manusia akan dikumpulkan bersama setan disekeliling jahanam dengan berlutut, lalu ditarik dari tiap golongan siapa saja yang sangat durhaka kepada Allah, dan tidak ada seorang manusiapun yang tidak mendatangi neraka sebab itu adalah suatu ketetapan Allah, kemudian orang2 yang bertakwa akan diselamatkan dan orang2 yang zalim akan dibiarkan didalam neraka dalam keadaan berlutut.

Untuk Langkah Kedua, coba kita fokus ke kata-kata yang jadi permasalahan, kata-kata itu saya tulis tebal dan saya garis bawahi.

Di kata pertama tertulis bahwa “disekeliling jahanam”, (jahanam itu adalah salah satu tingkatan neraka). Apabila dikatakan “disekeliling” berarti posisinya berada diluar, contoh : “Polisi berada disekeliling sarang penyamun itu” berarti polisi tidak berada didalam sarang penyamun bukan ?

Di kata kedua (ini nih yang diributkan terus) tertulis “mendatangi neraka”. Kalimatnya jelas sekali “mendatangi”, trus kenapa orang pada menganggapnya “memasuki” ya? Padahal kedua kata itu berbeda, mendatangi dan memasuki itu SANGAT BERBEDA.

Contoh dalam kalimat ini : “ayah mendatangi kantornya di tengah malam”, apakah berarti ayah masuk ke kantornya tengah malam? Atau contoh lain : “saya kemarin mendatangi rumah kamu, tapi kamu tidak ada”, apakah berarti saya masuk ke rumah kamu? Tidak dong. Paham?

Oke kalau belum jelas saya akan berikan versi teks latin bacaan arabnya.

“ wa-in minkum illaa waariduhaa kaana ‘alaa rabbika hatman maqdhiyyaan ” (QS. Maryam : 71)

Dalam ayat diatas Allah memakai kata “waariduhaa” yang berarti “mendatanginya” atau “melewatinya”.  Allah tidak memakai kata “khaaliduhaa” yang berarti “memasukinya”.

Dan bahkan dalam Al Quran terjemahan bahasa Inggris pun begitu, seperti kita paham, bahasa Inggris adalah bahasa Internasional. Berikut terjemahan ayatnya dalam bahasa Inggris :

“And there is none of you except he will come to it. This is upon your Lord an inevitability decreed.” (ini sumbernya : http://quran.com/19/19)

Tertulis “come to it” bukan “enter it”. Sudah jelaskah ?

Jadi, kalau sudah sangat jelas tertulis di Al Quran begitu, kenapa kita malah mengartikannya dengan hal yang berbeda? Bahkan menafsirkannya dengan bermacam-macam dalil Riwayat dan Hadits.

Al Quran itu Firman Allah bukan sih? Kalau Allah sama sekali tidak mengatakan “memasuki neraka” kenapa kita memaksakan pendapat mesti seperti itu?

Jadi mari kita sudahi permasalahan ini, point utama yang mestinya kita perhatikan adalah, bahwa “setiap manusia pasti mendatangi neraka setelah dibangkitkan kelak”.

Berarti sebelum ke surga kita yang orang biasa-biasa ini HARUS melewati neraka dahulu, dan itu sudah menjadi ketentuan yang ditetapkan Allah. Jalur atau jalannya nanti cuma satu itulah, gak ada jalur lain, gak usah mikir jalan pintas, jalan memutar atau jalur alternatif lain misalnya, gak ada, Allah sudah menetapkan satu jalur itulah, datangi neraka dulu, kalau sudah lewat baru bisa terus jalan ke surga, TITIK.

Al Quran itu bahasanya sungguh Luar Biasa Hebat, selalu ada yang tersirat dibalik yang tersurat. Yang tersurat sudah saya uraikan diatas, dan yang tersirat bila boleh saya tafsirkan adalah begini :

“Ada neraka diantara manusia dan surga, bila ingin ke surga, mesti melewati neraka dahulu ”. Jadi disetiap keinginan manusia berbuat baik agar dapat ke surga, pastilah selalu ada bisikan jahat dari setan yang mengajak ke neraka.

Itulah pesan Allah yang tersembunyi dalam QS. Maryam ayat 71 tersebut, tafsir ini menurut versi saya sendiri, yang gak setuju ya sudah, gak usah di debatkan. Selesai.

Semoga ada manfaatnya. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

(sumber : http://www.aqidah.info/aqidahku/mau-ke-surga-lewati-neraka-dulu-dong)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun