Oke kalau belum jelas saya akan berikan versi teks latin bacaan arabnya.
“ wa-in minkum illaa waariduhaa kaana ‘alaa rabbika hatman maqdhiyyaan ” (QS. Maryam : 71)
Dalam ayat diatas Allah memakai kata “waariduhaa” yang berarti “mendatanginya” atau “melewatinya”. Allah tidak memakai kata “khaaliduhaa” yang berarti “memasukinya”.
Dan bahkan dalam Al Quran terjemahan bahasa Inggris pun begitu, seperti kita paham, bahasa Inggris adalah bahasa Internasional. Berikut terjemahan ayatnya dalam bahasa Inggris :
“And there is none of you except he will come to it. This is upon your Lord an inevitability decreed.” (ini sumbernya : http://quran.com/19/19)
Tertulis “come to it” bukan “enter it”. Sudah jelaskah ?
Jadi, kalau sudah sangat jelas tertulis di Al Quran begitu, kenapa kita malah mengartikannya dengan hal yang berbeda? Bahkan menafsirkannya dengan bermacam-macam dalil Riwayat dan Hadits.
Al Quran itu Firman Allah bukan sih? Kalau Allah sama sekali tidak mengatakan “memasuki neraka” kenapa kita memaksakan pendapat mesti seperti itu?
Jadi mari kita sudahi permasalahan ini, point utama yang mestinya kita perhatikan adalah, bahwa “setiap manusia pasti mendatangi neraka setelah dibangkitkan kelak”.
Berarti sebelum ke surga kita yang orang biasa-biasa ini HARUS melewati neraka dahulu, dan itu sudah menjadi ketentuan yang ditetapkan Allah. Jalur atau jalannya nanti cuma satu itulah, gak ada jalur lain, gak usah mikir jalan pintas, jalan memutar atau jalur alternatif lain misalnya, gak ada, Allah sudah menetapkan satu jalur itulah, datangi neraka dulu, kalau sudah lewat baru bisa terus jalan ke surga, TITIK.
Al Quran itu bahasanya sungguh Luar Biasa Hebat, selalu ada yang tersirat dibalik yang tersurat. Yang tersurat sudah saya uraikan diatas, dan yang tersirat bila boleh saya tafsirkan adalah begini :