Raya baru bangun pagi pukul 09.00 WIB. Tadi, ia menyambung tidurnya setelah melaksanakan sahur bersama serta sholat subuh berjamaah. Ya, hari ini hari terakhir pada bulan Ramadhan.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, setiap menjelang hari raya Idul Fitri, seluruh anggota Ramolay Group (grup keluarga besar Raya), satu persatu mulai berdatangan ke kampung halaman. Rumah Raya selalu menjadi tempat pulang bagi keluarganya. Karena rumah itu dibangun bersama sama.
Group Ramolay terdiri dari Mak Dang, Ibu Ati, si mama, ibu gendut, bunda Raya, Mak etek, si ibuk dan uncu. Ditambah dengan anak-anaknya. Sangat banyak. Jadi, tak heran jika Raya menanti-nantikan hari raya Idul Fitri. Setiap hari, ada-ada saja celoteh dari Ramolay Group. Menciptakan suasana yang berbeda di rumahnya.
"HOAAAAAM" Raya menguap. Menghapus sisa -sisa kantuknya. Ia melihat sekeliling. Samar-samar, ia mendengar keributan di luar kamarnya.
"Ini punya Biba! Biba yang ambil duluan!"
"Mana ada! Lila udah carter tadi malam sama Bu Gendut!"
Mendengar suara itu, Raya menepuk keningnya pelan. Pasti suara adil sepupunya yang sedang berkelahi. Si kembar Habiba dan Kalila. Anak dari si Ibuk yang berusia 6 tahun.
Raya keluar dari kamarnya. Di tengah rumah, sudah berserakan banyak oleh-oleh yang dibawa ibu gendut. Ternyata, Khalila dan Habiba sedang memperebutkan baju bergambar Princess Belle kesukaan mereka berdua.
Di situ tidak hanya si kembar, juga ada anak Ibu Gendut bernama Hakim, anak si Mama bernama Ahmad dan Wahyu, dan kembaran Raya yang bernama Rudi. Mereka berempat sedang mabar ML di sofa ruang tamu. Juga ada Khaira, anak dari Ibu Ati yang berusia 10 tahun. Khaira asik sendiri memilih oleh-oleh dari Bu Gendut tanpa memedulikan si kembar yang sedang berkelahi. Anak-anak emang begitu.
Raya segera duduk di dekat Habiba dan Khalila. Ia merebut baju yang semula berada di tangan Habiba lalu mengangkatnya tinggi-tinggi. Otomatis si kembar menampakkan raut protes diwajahnya.