Mohon tunggu...
Apsari EkaPutri
Apsari EkaPutri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Saya mahasiswi sastra inggris yang memiliki hobi membaca komik daring

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Rangkuman Penyampaian Materi oleh BPPB "Bahasa Indonesia dalam Penyuntingan Naskah Terjemahan"

16 November 2024   08:38 Diperbarui: 16 November 2024   15:07 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (BPPB) yang terletak di Jalan Daksinapati Barat IV, Ramawangun, Jakarta Timur 13220, merupakan lembaga yang memiliki peran penting dalam pengembangan bahasa. Dalam tulisan ini, saya akan menyampaikan kembali materi yang telah dipaparkan oleh Setyo Untoro, S.S., M.Hum.

Bahasa Indonesia dalam Penyuntingan Naskah Terjemahan

Trigatra Bangun Bahasa

Untuk membangun bahasa yang kokoh, terdapat tiga langkah utama yang perlu dilakukan: 

1. Mengutamakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan pemersatu bangsa. 

2. Melestarikan Bahasa Daerah untuk menjaga identitas budaya dan kekayaan linguistik Indonesia. 

3. Menguasai Bahasa Asing, khususnya bahasa Inggris, untuk meningkatkan daya saing global. 

Penyuntingan

Penyuntingan adalah proses menyiapkan naskah agar siap cetak atau siap terbit dengan memperhatikan sistematika penyajian, isi, dan aspek kebahasaan seperti ejaan, diksi, serta struktur kalimat. 

Orang yang melakukan pekerjaan ini disebut penyunting, yaitu seseorang yang bertugas memastikan naskah siap cetak dengan memperbaiki ejaan, diksi, dan kalimat. Penyunting juga bertanggung jawab untuk: 

- Membuat naskah lebih mudah dibaca dan dipahami. 

- Memperbaiki naskah dengan persetujuan penulis atau pengarang. 

- Membaca dan mengoreksi cetak coba (proofreading). 

Editor

Selain penyunting, terdapat juga editor, yaitu seseorang yang mengedit naskah tulisan atau karangan yang akan diterbitkan dalam media seperti majalah, surat kabar, dan sebagainya. Tugas editor meliputi: 

- Mencari dan merencanakan naskah yang akan diterbitkan. 

- Mempertimbangkan kelayakan penerbitan sebuah naskah. 

Syarat Menjadi Penyunting atau Editor 

Untuk menjadi penyunting atau editor yang andal, diperlukan: 

1. Penguasaan kaidah kebahasaan, termasuk ejaan, diksi, dan struktur kalimat. 

2. Kemampuan menggunakan kamus dan tesaurus. 

3. Kepekaan terhadap bahasa. 

4. Ketelitian, kecermatan, dan sensitivitas terhadap isu-isu sensitif seperti SARA dan pornografi. 

5. Penguasaan bahasa asing, terutama bahasa Inggris. 

Alat Pendukung Penyuntingan

Beberapa alat yang membantu penyunting dalam pekerjaannya meliputi: 

- Kamus ekabahasa (misalnya, KBBI, Merriam-Webster). 

- Kamus dwibahasa (misalnya, Inggris-Indonesia). 

- Tesaurus dan kamus peristilahan. 

- Pedoman ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan (EYD). 

- Pedoman umum pembentukan istilah (PUPI). 

- Tata bahasa baku bahasa Indonesia (TBBI). 

- Media internet sebagai sumber referensi tambahan. 

Alamat Laman dan Aplikasi Kebahasaan

Untuk mendukung kerja penyuntingan, berikut adalah beberapa laman dan aplikasi yang dapat digunakan: 

1. https://ejaan.kemdikbud.go.id/ 

2. https://kbbi.kemdikbud.go.id/

3. https://badanbahasa.kemdikbud.go.id/ 

4. https://pasti.kemdikbud.go.id/

5. https://acuanbahasa.kemdikbud.go.id/

6. Aplikasi Halo Bahasa (tersedia di Play Store dan App Store) 

7. Aplikasi KBBI VI (tersedia di Play Store dan App Store) 

Tahapan Penyuntingan Naskah

Proses penyuntingan naskah melibatkan tiga tahap utama: 

1. Tahap Prapenyuntingan

Sebelum memulai penyuntingan, penyunting harus: 

   - Memeriksa kelengkapan naskah. 

   - Mengenali ragam naskah (fiksi, ilmiah, dsb.). 

   - Memeriksa isi naskah secara garis besar. 

   - Mendapatkan informasi tentang penulis. 

   - Membaca naskah secara sekilas. 

   - Menyiapkan alat pendukung seperti kamus dan pedoman kebahasaan. 

2. Tahap Penyuntingan 

Pada tahap ini, penyunting melakukan perbaikan terhadap aspek kebahasaan, isi, dan kesalahan pengetikan. 

   - Aspek kebahasaan: ejaan, bentuk dan pilihan kata (diksi), struktur kalimat, dan penyusunan paragraf. 

   - Aspek isi: kebenaran fakta, data, penalaran, dan konsistensi penulisan. 

3. Tahap Pascapenyuntingan

Setelah proses penyuntingan selesai, penyunting perlu: 

   - Memeriksa kembali naskah secara keseluruhan. 

   - Melakukan pembetulan atas kekurangan atau kesalahan yang masih ditemukan. 

   - Berkoordinasi dengan penulis untuk memastikan naskah sudah final dan siap diterbitkan. 

Penyuntingan Teks Terjemahan

Penyuntingan teks terjemahan bertujuan untuk memastikan kesesuaian hasil terjemahan dengan bahasa sasaran, baik dari segi makna, konteks budaya, maupun kualitas bahasa. Hal ini penting untuk menghindari misinformasi dan menjaga keakuratan. 

Urgensi Penyuntingan Terjemahan:

Naskah terjemahan harus sesuai dengan kaidah bahasa sasaran, dalam hal ini bahasa Indonesia. Ejaan, diksi, dan kalimat harus diperbaiki agar berorientasi pada pembaca bahasa Indonesia. 

Problematika Penyuntingan Terjemahan:

   - Perbedaan struktur: Bahasa sumber (contoh: Inggris) sering memiliki struktur berbeda dengan bahasa sasaran (Indonesia). 

   - Gaya bahasa: Nuansa dan emosi dalam bahasa sumber harus disesuaikan tanpa kehilangan makna. 

Proses Penyuntingan Terjemahan:

   - Pastikan makna terjemahan sesuai dengan teks bahasa sumber. 

   - Pilih kata/frasa yang tepat dalam bahasa sasaran. 

   - Sesuaikan struktur kalimat dengan tata bahasa Indonesia. 

   - Periksa konsistensi penggunaan istilah. 

Contoh Kesalahan dalam Terjemahan

- Terjemahan harfiah:

   He has gone to the dogs.

     - Terjemahan harfiah: "Dia telah pergi ke anjing-anjing itu." 

     - Terjemahan yang benar: "Hidupnya tak karuan lagi." 

   They led a cat-and-dog life together. 

     - Terjemahan harfiah: "Mereka menjalani hidup seperti kucing dan anjing." 

     - Terjemahan yang benar: "Kehidupan mereka penuh dengan pertengkaran." 

Dengan langkah-langkah ini, penyuntingan teks terjemahan dapat menghasilkan naskah yang sesuai dengan standar kebahasaan dan mudah dipahami oleh pembaca. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun