Mohon tunggu...
April Lia
April Lia Mohon Tunggu... Lainnya - Sesekali menulis, lebih sering membaca.

Penulis suka membaca kumpulan puisi karya Jokpin dan kumpulan cerpen Sir Arthur Conan Doyle.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tradisi Unik Takiran di Perempatan Jalan

8 Juli 2024   20:57 Diperbarui: 8 Juli 2024   20:59 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melaksanakan acara di perempatan juga menghindari musala atau masjid kotor ketika akan melaksanakan salat, karena acara takiran dilakukan mulai bakda asar hingga menjelang magrib.

Tidak ada waktu pasti pelaksanaan, asal orang-orang sudah ramai, sesepuh desa sudah hadir, dan kentongan sudah dibunyikan, maka acara takiran siap dilaksanakan.

Pelaksanaan takiran (Dokpri)
Pelaksanaan takiran (Dokpri)

Acara takiran dibuka dengan doa bersama memohon perlindungan (kuat, slamet, ayem, tentrem) dan dimudahkan rezekinya (jembar sandhang, pangan, papan) di tahun yang baru kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan berbahasa Jawa dan bahasa Arab yang dipimpin oleh sesepuh desa.

Setelah doa bersama, acara diakhiri dengan saling tukar takir. Anak-nak juga bisa mengambil dan memilih sendiri takir mana yang mereka suka.

Kiri: takir sebelum ditukar, kanan: takir seletah ditukar dan dimakan(dokpri).
Kiri: takir sebelum ditukar, kanan: takir seletah ditukar dan dimakan(dokpri).

Jangan khawatir kehabisan karena orang-orang yang tidak membawa takir juga mendapat bagian.

Setelah semua mendapatkan takir, masyarakat pulang dan menikmati takir yang didapat bersama keluarga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun