Ada tradisi unik yang selalu dilakukan masyarakat Blitar, khususnya di desa Bacem setiap 1 Muharam atau 1 Suro.
Tradisi itu disebut dengan takiran atau orang Jawa pada umumnya menyebut baritan.
Takiran dilakukan untuk menyambut tahun baru Islam dan permulaan tahun kalender Jawa.
Disebut takiran karena masyarakat setempat membawa makanan dengan menggunakan wadah daun pisang yang telah dibentuk dan dihias janur yang disebut takir.
Hal yang membedakan antara tradisi takiran di desa Bacem dengan beberapa daerah lainnya ialah masyarakat dan sesepuh desa masih mempertahankan tradisi takiran di perempatan atau pertigaan jalan.
Karena sudah menjadi tradisi, orang-orang yang lewat sudah terbiasa melambatkan kendaraanya dan tidak menggeber-geber motor.
Masyarakat yang berkumpul juga tidak menutup akses jalan sepenuhnya dan sebisa mungkin tidak mengganggu arus lalulintas.
Kenapa tidak dilakukan di masjid atau musala setempat?
Selain karena mempertahankan tradisi, dengan memilih tikum di perempatan jalan akan membuat masyarakat dari penjuru etan, kulon, lor, kidul lebih mudah karena berkumpul di tengah-tengah sehingga tidak ada yang merasa terlalu jauh atau sebaliknya.
Melaksanakan acara di perempatan juga menghindari musala atau masjid kotor ketika akan melaksanakan salat, karena acara takiran dilakukan mulai bakda asar hingga menjelang magrib.
Tidak ada waktu pasti pelaksanaan, asal orang-orang sudah ramai, sesepuh desa sudah hadir, dan kentongan sudah dibunyikan, maka acara takiran siap dilaksanakan.
Acara takiran dibuka dengan doa bersama memohon perlindungan (kuat, slamet, ayem, tentrem) dan dimudahkan rezekinya (jembar sandhang, pangan, papan) di tahun yang baru kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan berbahasa Jawa dan bahasa Arab yang dipimpin oleh sesepuh desa.
Setelah doa bersama, acara diakhiri dengan saling tukar takir. Anak-nak juga bisa mengambil dan memilih sendiri takir mana yang mereka suka.
Jangan khawatir kehabisan karena orang-orang yang tidak membawa takir juga mendapat bagian.
Setelah semua mendapatkan takir, masyarakat pulang dan menikmati takir yang didapat bersama keluarga.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI