Melaksanakan acara di perempatan juga menghindari musala atau masjid kotor ketika akan melaksanakan salat, karena acara takiran dilakukan mulai bakda asar hingga menjelang magrib.
Tidak ada waktu pasti pelaksanaan, asal orang-orang sudah ramai, sesepuh desa sudah hadir, dan kentongan sudah dibunyikan, maka acara takiran siap dilaksanakan.
Acara takiran dibuka dengan doa bersama memohon perlindungan (kuat, slamet, ayem, tentrem) dan dimudahkan rezekinya (jembar sandhang, pangan, papan) di tahun yang baru kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan berbahasa Jawa dan bahasa Arab yang dipimpin oleh sesepuh desa.
Setelah doa bersama, acara diakhiri dengan saling tukar takir. Anak-nak juga bisa mengambil dan memilih sendiri takir mana yang mereka suka.
Jangan khawatir kehabisan karena orang-orang yang tidak membawa takir juga mendapat bagian.
Setelah semua mendapatkan takir, masyarakat pulang dan menikmati takir yang didapat bersama keluarga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H