Mohon tunggu...
Aprili Kurnia Fatmawati
Aprili Kurnia Fatmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

-

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Perjuangan Tak Berujung Demi Mencerdaskan Generasi Bangsa

24 Maret 2021   22:39 Diperbarui: 24 Maret 2021   22:57 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Misalnya ketika kuliah, jangan terlalu mengkhawatirkan lulus kuliah akan menjadi apa, yang terpenting adalah belajar dengan sungguh-sungguh dan konsisten terlebih dahulu, jangan pernah berhenti belajar. 

Apabila mengalami kesulitan, bisa bertanya atau belajar dari orang yang mempunyai pengalaman di bidang tersebut. Kuncinya yang paling penting adalah sungguh-sungguh dan konsisten, kalau istilah orang Jawa 'temen'.

Lalu beliau menceritakan pengalamannya sehingga bisa menjadi guru di SD ini. Perjalanan sehingga bisa menjadi guru di Desa Mondoluku ini sangatlah panjang, bukan merupakan hal yang mudah ketika ditugaskan jauh dari keluarga, namun beliau berpikiran bahwa tugas tetaplah tugas yang harus dijalankan apapun rintangannya, yang terpenting dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab karena ini adalah tugas negara. 

Disamping sudah berkeluarga, tetapi yang namanya tugas negara harus tetap dilaksanakan dengan sungguh-sungguh karena komitmen di awal sebagai seorang pegawai harus bersedia bertugas dimanapun ditempatkan. 

Untuk dapat bertahan selama enam tahun, tentu terdapat sebuah motivasi. Motivasi terbesar beliau sehingga dapat bertahan sampai saat ini adalah, mempunyai niatan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa karena hal ini adalah tugas utama seorang pendidik. 

Bagaimanapun kondisinya mencerdaskan anak bangsa adalah hal yang diutamakan. Lalu semua pekerjaan jika dilaksanakan dengan sungguh-sungguh, penuh tanggung jawab, dan rasa senang maka tidak akan terasa jika sudah dikerjakan dalam waktu yang lama. Selain itu faktor lain yang membuat beliau bertahan sampai saat ini adalah lingkungan Desa Mondoluku yang baik. 

Potret bersama Bapak Janji. Note: masker dilepas untuk keperluan foto (Dokpri)
Potret bersama Bapak Janji. Note: masker dilepas untuk keperluan foto (Dokpri)

"Masyarakat Desa Mondoluku ini ramah, sehingga tidak ada masalah dengan pihak guru. Kemudian dari kesopanan atau akhlak anak-anak di Desa Mondoluku tergolong baik. Dibandingkan dengan anak pinggiran kota, anak sini kesopanannya masih terjaga. Lalu dari wali murid juga baik. Kolaborasi atau kerja sama dengan murid dan juga dengan Bapak Ibu guru atau pihak sekolah sangatlah baik", ujar beliau.

Beliau memberikan pesan untuk saya dan menitipkan pesan ini ke generasi muda di luar sana agar tidak ada penyesalan suatu saat nanti dalam menghadapi masa depan. 

"Untuk anak-anak yang masih kuliah atau masih belajar, memang tidak mudah tetapi kalau ada niatan yang kuat pasti dapat melalui ini semua. Sebenarnya nilai itu bukan merupakan hal yang utama, tetapi yang utama adalah rasa tanggung jawab terhadap tugas-tugas itu. Nanti setelah lulus ketika ada kesempatan kerja ataupun magang, tekuni itu jangan memikirkan tentang upahnya dulu. Tekuni pekerjaannya dan terus belajar karena semakin ke depan kehidupan tidak semakin mudah tetapi semakin sulit. Intinya jangan mudah menyerah, hadapi dengan lapang dada, sabar, tetapi tetap konsisten dengan tanggung jawabnya. Dan jangan mudah menyerah terhadap sesuatu sebelum dikerjakan", tambah beliau.

Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa guru merupakan pahlawan tanpa tanda jasa yang berjuang tanpa ujung demi mencerdaskan generasi bangsa. Mengajar pada masa pandemi seperti ini juga merupakan sebuah perjuangan dan setiap guru mempunyai ukuran perjuangan yang berbeda-beda. Kita pun tidak akan bisa menjadi seperti sekarang jika tanpa jasa dari guru, maka hormatilah mereka dan jagalah tali silaturahmi dengan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun