Merupakan interaksi ion dengan dipol terinduksi. Dipol terinduksi merupakan molekul netral dan menjadi dipol akibat induksi partikel bermuatan yang berada di dekatnya. Ikatan ini relatif lemah karena kepolaran molekul terinduksi relatif kecil daripada dipol permanen.
4. Interaksi dipol-dipol terinduksi
Molekul dipol dapat membuat molekul netral lain yang bersifat dipol terinduksi sehingga terjadi interaksi dipol-dipol terinduksi dan ikatannya relatif lemah sehingga prosesnya berlangsung secara lambat.Antar aksi dipol terinduksi-dipol terinduksi (gaya london).
Ikatan logam adalah suatu jenis ikatan kimia yang melibatkan gaya tarik elektrostatik antara elektron konduksi yang dikumpulkan di dalam suatu awan elektron dan ion logam bermuatan positif. Ikatan logam terdiri dari atom-atom unsur logam yang saling terikat. Eletron valensi atau elektron kulit terluar dari masing-masing atom logam saling tumpang tindih yang mengakibatkan elektron valensi bergerak dengan bebas. Elektron valensi yang terdekolisasi akan terus bergerak hingga membentuk laut elektron. Sehingga atom-atom dalam logam akan saling berbagi dan menggunakan elektron valensi secara bersamaan. Elektron yang bergerak akan menghasilkan gaya tarik-menarik yang kuat dan bebas di dalam logam. Sama hal nya dengan jenis ikatan yang lain, ikatan ini juga memiliki "ciri"-nya tersendiri. Berikut ciri-ciri dari ikatan ini pada umumnya:
1. Memiliki jumlah elektron valensi yang sedikit, sehingga kemungkinan elektron berpindah ke atom lain sangat besar.
2. Kulit terluarnya relatif kosong atau longgar, sehingga elektron mudah berpindah.
3. Mobilitas atau perpindahan elektron cukup tinggi, sehingga memungkinkan elektron valensinya mengalami delokalisasi atau tidak menetap di satu atom, melainkan senantiasa berpindah-pindah
4. Elektron valensi yang berpindah-pindah tersebut kemudian berbaur membentuk awan elektron yang menyelimuti muatan positif logam.
5. Ikatan logam dapat diilustrasikan sebagai bola yang terjajal rapat satu sama lain.
Sifat Ikatan Logam