Mohon tunggu...
Aprilia PutriKurniawan
Aprilia PutriKurniawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Mercu Buana

43221010146 - Dosen Pengampu : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak - S1 Akuntansi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kuis 1 - Mengenal Kearifan Lokal Indonesia "Sedulur Papat Limo Pancer"

26 Oktober 2022   20:28 Diperbarui: 26 Oktober 2022   20:58 928
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wahman adalah kawah atau air ketuban. Meskipun air tersebut pecah, musnah, dan kembali menyatu dengan alam, ketika bayi dilahirkan. Namun, secara metafisik, ia tetap menjaga dan melindungi si bayi.

  • Rahman adalah darah. Rahman merupakan gambaran kehidupan, nyawa, dan semangat bayi.

  • Arisman adalah ari-ari atau plasenta yang berguna sebagai saluran makan bagi janin. Ia merupakan saudara yang mendorong bayi untuk mencari nafkah dan memelihara kehidupannya.

  • Pancer atau pusat yang berarti si bayi. Pancer dapat juga dimaknai sebagai ruh yang ada dalam diri manusia yang secara penuh memiliki otoritas untuk mengendalikan kesadaran diri agar tetap ingat dan waspada.

  • Menurut Ki Sigit Arianto, dapat disimpulkan bahwa sedulur papat berperan sebagai energi aktif dan pancer sebagai pengendali kesadaran. Mereka akan saling menolong dalam mengarungi samudera kehidupan hingga kembali lagi kepada sang pencipta.

    • Menurut Islam

    Dalam pelajaran Imam Ghazali, Sedulur Papat Limo Pancer disebut Nafs. Sedangkan dalam pelajaran Sunan Kalijaga, Nafs itu diberi nama-nama, yaitu Saudara Lawwamah, Supiyah, Amarah, dan Mutmainah. Hal ini juga sudah dijelaskan dalam Islam. Islam sudah mengonsep hal itu dengan riil ke dalam bab nafsu, tasawuf, dan kondisi hati manusia dalam Surat Al-Qiyamah (75:1-2).  Jika ke empat sauadara itu dekat dengan malaikat, maka kita menjadi benar dan bisa menjadi orang baik. Tetapi jika ke empat saudara itu dekat dengan setan, maka kita akan menjadi orang yang tidak baik.

    Dalam ajaran agama, kita percaya bahwa setan itu ada. Jadi, sebenarnya yang di goda setan itu bukan roh kita, karena roh itu suci. Tetapi yang digoda setan adalah Nafs atau 4 saudara kita. Sehingga kita bisa keluar dari sesuatu yang di gariskan oleh Sang Pencipta. Ketika lahir kedua, sebenarnya semua janin lahir dalam keadaan baik dan suci, namun antara manusia yang satu dengan yang lainnya memiliki perilaku yang berbeda, setelah dilahirkan maka ada yang baik dan ada yang buruk. Kalau kita bisa mengendalikan mereka (4 saudara) maka kita bisa menjadi baik, tetapi jika kita menjadi budak nafsu maka kita akan menjadi tidak baik. Agar kita bisa mengendalikan nafsu, kita harus mengenal ke empat saudara itu.

    1. Amarah

    Amarah adalah nafsu yang terkait dengan kekuasaan, harga diri, dan emosi. Jika kita tidak bisa mengendalikan, maka kita bisa menjadi pribadi yang pemarah, mau menang sendiri, suka berkomentar yang tidak baik. Nafsu ini sangat erat dengan sifat yang sombong. Sebenarnya, nafsu amarah ini bisa diterapkan untuk hal yang baik seperti menyuarakan kebenaran, berani menentang hal yang salah. Dalam filosofi jawa, nafsu ini dipengaruhi oleh unsur api. Posisi di selatan, dilambangkan dengan warna merah.

    2. Supiyah

    Supiyah adalah nafsu yang berhubungan dengan keindahan dan kekayaan. Jika kita tidak bisa mengendalikannya, kita bisa menjadi pribadi yang hanya mementingkan duniawi dan menjadi orang yang serakah. Tetapi, dalam porsi yang tepat nafsu ini bisa membawa ke hal yang baik, seperti menjadi orang yang semangat dalam bekerja. Tetapi jika porsinya tidak tepat atau tidak bisa mengendalikan nafsu ini, kita akan menjadi pribadi yang iri, korupsi atau menghalalkan segala cara untuk mendapatkan urusan duniawinya. Dalam filosofi jawa, nafsu ini dipengaruhi oleh unsur udara, posisinya di sebelah timur, dan dilambangkan dengan warna kuning.

    3. Lawwamah 

    Lawwamah adalah nafsu yang berhubungan dengan kebutuhan fisik, seperti makan, minum, berpakaian. Sebenarnya hal ini adalah kebutuhan dasar manusia.  Tetapi jika kita tidak bisa mengendalikan tetap saja akibatnya akan tetap tidak baik. Contohnya yaitu kita bisa menjadi orang yang rakus, obesitas, dan terkena penyakit lainnya. Jika diilmiahkan, sifat lawwamah ini menjadi pertanda setiap manusia hidup membutuhkan tanah sebagai salah satu sumber hidup atau dalam tubuh manusia  pasti mengandung zat tanah. Dalam filosofi Jawa, nafsu ini dipengaruhi oleh unsur tanah atau Bumi, posisinya di utara, dan di lambangkan dengan warna hitam. 

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    6. 6
    7. 7
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun