Kenapa disebut Sedulur papat limo pancer?
Pemaknaan yang berhubungan dengan siklus kehidupan manusia salah satunya ialah yang berkaitan dengan lahirnya seseorang. Dimana setiap manusia yang berada di muka bumi dipastikan mereka mempunyai 4 saudara, yang lahir bersama melalui rahim ibunya. Sehingga dengan "ruh" si jabang bayi, semua menjadi satu "ruh" yang di dalam kejawen disebut Sedulur papat limo pancer.Â
Di dalam filosofi Jawa, 4 malaikat yang menjaga dan menemani kita saat bayi hingga lahir disebut 4 saudara yang dilambangkan berupa simbol kakang kawah atau saudara kawah, saudara ari-ari, saudara darah, dan saudara pusar.Â
Kakang Kawah atau Air Ketuban itu yang menjaga badan kita yang membantu mendatangkan kehendak yang Maha Kuasa. Seperti yang kita ketahui, cairan ketubanlah yang menemani kita saat masih dalam kandungan, melindungi kita dari benturan dan melindungi bayi dari kekeringan. Dengan adanya air ketuban itu, bayi bisa bergerak bebas dengan aman. Kakang kawah itu yang pertama keluar sebelum lahirnya bayi, membuka jalan bagi bayi. Karena lahir pertama, kemudian dijuluki dengan Kakang.
Adi Ari ari atau adik ari ari itu bertugas memanyungi perilaku berdasarkan arahan-Nya. Adik ari ari itu adalah plasenta yang berguna untuk mengantarkan sari makanan yang dimakan ibu ke diri bayi saat masih dalam kandungan. Ari ari atau plasenta itu keluarnya setelah bayi, sehingga dalam istilah kejawen disebut dengan sebutan adi. Ari ari itu tidak hanya untuk menyalurkan makanan tetapi juga menyalurkan sifat atau perilaku. Kalau bapak ibunya baik terutama ibu, maka bayi akan mewarisinya.Â
Selanjutnya adalah getih atau darah. Darah juga menemani kita siang dan malam sampai proses kelahiran. Darah keluar bersama dengan bayi. Dan darah juga ada di tubuh bayi sampai dengan dewasa.
Pusar. Tali pusar adalah bagian dari plasenta yang tetap melekat pada bayi, yang menemani bayi sampai 7 hari. Tali pusat itu juga dianggap sebagai saudaranya si bayi.
Pancer. Seperti yang sudah dijelaskan diatas lengkaplah 4 saudara itu. Yang kelima sebagai pusat, yang sudah bersatu menjadi tunggal dalam perwujudan diri kita. Yang menjadi pancer atau pusatnya adalah diri kita sendiri. Masyarakat Jawa percaya bahwa sebagai manusia, kita harus menyelaraskan kelima hal itu agar menjadi satu kesatuan yang utuh. 4 saudara itu tetap ikut kita dan terlibat. Jika jalan kita benar, maka dapat mencapai manusia sempurna.
Ada beberapa versi mengenai Sedulur papat limo pancer, diantaranya :Â
- Menurut Ki Sigit Ariyanto yang merupakan dalang sekaligus penghayat kejawen
Menurut Ki Sigit Ariyanto, terdapat lima penyusun sedulur papat limo pancer penjelasannya yaitu :