Menurut Devid Lockwood, kesepakatan dan konflik merupakan dua sisi dari realitas yang sama, dua fenomena umum dalam masyarakat. Hal ini misalnya berlaku pada konflik yang mungkin timbul antar individu, antara individu dengan kelompok, dam antar kelompok. Hal serupa juga terjadi antara konsumen dan kelompok. Menurut R. William Liddle, pada dasarnya ada dua tingkat konsensus nasional yang menyatukan masyarakat majemuk sebagai prasyarat bagi tumbuhnya intregasi nasional yang kuat. Pertama, sebagian besar anggota kelompok etnis menyepakati batas wilayah negara sebagai bagian dari kehidupan politiknya sebagai warga negara. Kedua, ketika mayoritas anggota masyarakat sepakat mengenai struktur pemerintahan dan aturan proses politik yang berlaku bagi masyarakat secara keseluruhan di negara tersebut. Nasikun menambahkan bahwa intregasi nasional yang kuat dan tangguh hanya dapat berkembang berdasarkan consensus nasional mengenai batasan-batasan masyarakat politik dan sistem politik yang berlaku pada masyarakat secara keseluruhan.Â
Pengertian IntegrasiÂ
Dari segi makna, kata intregasi berasal dari kata Bahasa Inggris "intregation" dan berarti kelengkapan atau keutuhan. Intregasi sosial dalam hal ini diartikan sebagai suatu proses adaptasi antara berbagai unsur dalam kehidupan bermasyarakat sehingga tercipta suatu pola kehidupan bermasyarakat yang menunjukkan keselarasan fungsional.Â
Definisi lain dari integrasi adalah situasi dimana suatu kelompok etnis mempertahankan budayanya sendiri sambal beradaptasi dengan budaya masyarakat masing-masing.Â
Sehingga integrasi memiliki dua pengertian, yaitu:
Pengendalian terhadap konflik dan penyimpangan sosial dalam suatu sistem sosial tertentu.Â
Membuat suatu keseluruhan dan menyatukan unsur-unsur tertentu.Â
Bentuk - Bentuk Integrasi Sosial
Bentuk integrasi sosial ke dalam masyarakat dapat dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu:
Asimilasi, yaitu pembaruan kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri khas kebudayaan asli.
Akulturasi, yaitu penerimaan sebagai unsur asing tanpa menghilangkan kebudayaan aslinya.Â
Faktor Integrasi
Faktor internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi integrasi sosial dalam masyarakat antara lain yaitu:Â
Faktor internal: persepdi diri sebagai mahkluk sosial, kebutuhan dan semangat gotong royong.
Faktor eksternal: tuntutan perkembangan terkini, kesetaraan budaya, dan keterbukaan peluang, adanya partisipasi bersama, persamaan visi dan tujuan, toleransi, kesepakatan sikap dan nilai, serta adanya tantangan dari luar.Â
Syarat Berhasilnya Integrasi Sosial
Untuk mencapai integrasi sosial dalam masyarakat, setidaknya diperlukan dua hal berikut ini untuk menyelesaikan perbedaan yang ada dalam masyarakat.
Pada setiap diri individu masing-masing harus mengendalikan perbedaan/konflik yang ada pada suatu kekuatan bangsa dan bukan sebaliknya.Â
Setiap anggota masyarakat merasa mampu memenuhi kebutuhan satu sama lain sehingga terjalin keharmonisan dan saling pengertian dalam masyarakat serta terhindar dari konflik.Â
Oleh karena itu, empat sistem disediakan untuk mengurangi konflik yang timbul:
Pengutamaan identitas bersama seperti nilai-nilai Pancasila dan sistem kebudayaan berdasarkan UUD 1945
Penerapan sistem kemasyarakatanÂ
Membiasakan nilai-nilai sosial dan sistem kepribadian yang terpadu yang diwujudkan dalam pola pandang dan perasaan dengan membiasakannya berbagai pola penilaian dapat kita pertimbangkan sebagai pola keindonesiaan
Mendasarkan pada nasionalisme yang tidak diklasifikasikan atas persaman ras, melainkan identitas kenegaraan
Pengertian Disintegrasi
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, disintegrasi adalah keadaan perpecahan atau fragmentasi, hilangnya keutuhan atau kesatuan dan perpecahan. Runtuhnya secara harfiah berarti terpecahnya suatu bangsa menjadi bagian-bagian tersendiri. Makna tersebut merupakan kata kerja runtuh yang menurut data merujuk pada potensi runtuhnya negara Indonesia. Nilai pengalaman yang relatif tinggi. Salah satu indikasi kemungkinan ini adalah rendahnya homogenitas etnis dan bahasa.
Pola disintegrasi sosial yang pertama ketidaktahuan dan kemiskinan, kurangnya jaminan pendidikan bagi banyak orang. Kedua, penyimpangan yang menghambat kepentingan masyarakat melalui berbagai pendekatan, penyimpangan lainnya yaitu kecanduan narkoba dan heroin serta penularan seksual. Ketiga, rendahnya kepatuhan terhadap hukum dan peraturan. Berbagai regulasi akibat kehumasan dan merosotnya nilai kemanusiaan masyarakat. Keempat, tidak berfungsinya lembaga-lembaga sosial dan jejaring sosial karena permasalahan sistem kepegawaian tidak dapat berfungsi dengan baik karena sistem korupsi pegawai negeri berdampak pada berbagai pemangku.
Faktor Disintegrasi
Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap keruntuhan negara antara lain kurangnya nasionalisme yang kuat, kurangnya toleransi antar negara, dan campur tangan kekuatan asing dalam urusan nasional. Selain karena faktor pluralisme budaya, penyebab runtuhnya negara Indonesia juga disebabkan oleh sentralisasi pembangunan yang selama ini terpusat di pulau Jawa, sehingga menimbulkan kesenjangan dan kecemburuan di daerah lain, serta menimbulkan nafsu. Sehingga timbul keinginan untuk memisahkan dari negara kesatuan Republik Indonesia.
Upaya Mencegah Disintegrasi
Untuk mencegah keruntuhan, pertama-tama perlu meningkatkan kesadaran politik masyarakat. Kedua, umat Islam tidak boleh membiarkan partai politik asing mendikte ketundukan terhadap negara-negara kafir seperti Amerika Serikat. Ketiga, umat Islam harus menolak penguasa yang merupakan perpanjangan tangan Amerika Serikat dan negara-negara kolonial pagan lainnya. Keempat, harus ada sistem yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tingkat kesejahteraan masyarakat menjadi parameter yang berpotensi menyebabkan keruntuhan.
Oleh karena itu diperlukan landasan pemikiran yang terkait, diantaranya:Â
1. Pancasila sebagai landasan idiil
2. UUD 1945 sebagai landasan konstitusional
3. Wawasan nusantara sebagai landasan visional
4. Ketahanan nasional sebagai landasan konsepsional
5. Ketetapan MPR nomor : V/MPR/2000 tentang pemantapan persatuan dan kesatuan nasional
Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa integrasi masyarakat dapat diartikan sebagai kerjasama antara seluruh anggota masyarakat mulai dari individu, sistem kekeluargaan, dan masyarakat secara keseluruhan, sehingga menghasilkan kesatuan berupa kesepakatan nilai-nilai. Hal ini dikonfirmasi disintegrasi sebaliknya adalah keadaan perpecahan atau hilangnya keutuhan dan kesatuan. Keruntuhan yang secara umum berarti keruntuhan merupakan unsur terpenting yang ditimbulkan oleh imperialisme untuk menguasai pemerintahan suatu negara dan dengan demikian mendorong pembangunan masyarakat yang berorientasi Barat. Untuk mencegah ancaman keruntuhan negara perlu diciptakan situasi stabilitas keamanan yang stabil dan dinamis untuk mendukung integrasi nasional dan menegakkan peraturan hukum sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI