Suara panggilan telepon dari Edwin berdering kembali. Hati Meisya resah. Dengan gamang dipandanginya gawai di tangannya.Â
Perlahan, Meisya menekan tombol tolak panggilan di gawainya. Entah mengapa, hatinya jadi dingin pada Edwin, sedingin dulu, sebelum ia mimpi aneh bertemu nenek tua di malam itu, nenek yang telah meniupkan mantra kepadanya.Â
Selesai
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!