"Kenapa memangnya? kamu mau pacaran sama mas Adji ya? teganya aku ditinggal sendiri, "sahutku.Â
"Nggak kok. Besok kuberitahu deh."
Lalu Yanti memelukku. Setelahnya, dengan wajah bersinar bahagia ia berlari kecil menjauh dariku seraya melambaikan tangannya.Â
Entah kenapa, saat terbangun aku begitu merindukan sahabat baikku itu. Rasanya ingin segera bertemu dengan gadis ayu berkulit kuning langsat itu.Â
Miss youu... my bestie!
***
Aku menginjakkan kaki di Yogyakarta.Â
Tak terlukiskan senangnya rasa hatiku berkunjung kembali ke kota pelajar ini. Berbagai sudut di kota ini telah kujelajahi tatkala menuntut ilmu di sini. Setiap meter dari kota ini, bagiku adalah keindahan. Sejarah dan budaya Jawa yang kental membalut kota ini ,menjadikannya rumah yang nyaman untuk selalu pulang.Â
Meeting akan dilangsungkan besok.Â
Hari ini, aku hendak berkunjung ke rumah Yanti. Aku hapal jalan menuju ke rumah sahabatku yang satu ini. Hanya butuh waktu 20 menit saja dari hotel tempatku menginap menuju rumah orang tua Yanti.Â
Kini aku telah tiba di rumah Yanti. Rumah besar dengan pagar berwarna hijau tua dan pohon jeruk limau besar di depan rumahnya. Rumah Yanti masih nampak sama seperti dulu. Tapi rumahnya terlihat sepi. Pagar dan pintu rumah tertutup rapat.