"Iya, trus mendiang ngomong apa nemuin Bapak di dalam kesedihan?"
"Noormah minta sebelum 40 hari semua hutang-hutangnya minta di lunasi semua, dia memberitau bahwa ada simpanannya di bawah kasur, dan minta agar uang itu Bapak pakai untuk melunasi semua hutang-hutangnya,"
"Dan setelah Bapak cek di bawah kasur itu ternyata memang benar-benar ada?"
"Iya, uangnya ada sekitar Rp.5 juta dan setelah Bapak bayarkan semua hutang-hutangnya masih ada tersisa Rp. 2 juta, dan sisa uangnya yang Rp. 1 juta itu Bapak infak kan ke Mushola di dekat rumah tempat tinggal kami,"
"Ajaib!"
"Di hari yang ke delapan kematian Noormah, Bapak tanpa sengaja melewati Tukang Jahit langganannya di Pasar, waktu itu Rahmi tiba-tiba manggil Bapak, karena katanya baju pesanan Noormah sudah selesai dia jahit. Dan ketika Bapak katakan bahwa Noormah sudah meninggal dunia seminggu yang lalu, Rahmi malah pingsan, Bapak panik dan segera memanggil suaminya yang ada di dalam rumah,"
"Waduh, trus?"
"Setelah siuman Rahmi cerita kalau kemarin dia ditelpo sama Noormah, bahwa besok Bapak akan datang untuk membayarkan baju pesanannya,"
"Ha! Trus?"
"Sisa uang peninggalan Noormah yang ada sama Bapak masih ada Rp.1 juta, dan langsung Bapak bayarkan Rp.500 ribu untuk upah dan bahan baju yang sudah di pesan oleh Noormah,"
"Baju apa Pak?"