Apakah adonan dan tulisan ada hubungannya? Menurut saya ada, coba kita asal nulis tidak pake rasa, tidak akan sampai ke pembaca beda kalau kita menulis dengan penuh perasaan, mereka akan merasakan rasa yang kita sampaikan, dan jangan lupa kalau sudah selesai menulis, kita baca dan baca lagi karena setelah kita baca ulang akan ketemu di mana kalimat yang tidak cocok, bisa kita kurangi atau kita tambahkan.
Seumpama adonan kue bila kurang gula kita tambahkan gula, ingin buat kue enak kita tambah susu atau coklat, ingin adonan seadanya tinggal kita goreng atau kukus, begitupun dengan tulisan. Menurut saya semua tulisan bagus asal tuntas menulisnya. Gimana mau disebut bagus kalau menulis tidak tuntas dan tidak bisa dinikmati orang lain.
Biasakan mulai menulis yang kita lihat dan kita rasakan, seperti bila kita melihat bunga mawar merekah, tulis bunga mawar sedang merekah dihinggapi lebah, tambahkan juga kenapa mawar tumbuh subur apa karena dirawat pemiliknya atau tidak, bisa berkembang menulis tentang pemilik bunga mawar apakah perempuan muda atau nenek-nenek, intinya dari kita hanya melihat bunga mawar bisa berkembang pada pemiliknya, jenis kelamin dan lain-lain, ingat adonan ada ditangan kita.
Jangan hanya berfikir kapan mulai menulis, ambil pulpen dan kertas tulislah mulai dari sekarang.
Salam Literasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H