Mohon tunggu...
Apriani Dinni
Apriani Dinni Mohon Tunggu... Guru - Rimbawati

Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam tarian penaku karena aku akan binasa secara perlahan

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Karpet Oohhhh Karpet

12 Mei 2020   19:48 Diperbarui: 12 Mei 2020   19:48 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Itulah pengalaman kami dengan karpet ajaib, karena setiap tarawih dan selama tinggal di Cariu, ibu selalu mengeluarkan karpet itu untuk kami bawa ke Aula Balai Desa.

Tapi sekarang setelah kami dewasa, dan sering berkumpul, kisah-kisah masa kecil itu bisa membuat kami tertawa sampai keluar airmata. Begitu konyolnya kami setiap berangkat shalat tarawih, gotong-gotong karpet padahal lebih simpel bawa sajadah masing-masing dan tidak mengganggu jamaah lain. Tapi saat itu tidak terpikir dan kami manut perintah orangtua. Hehehe

ADSN1919

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun