"Iya mas, maafkan aku ya mas" aku merasa bersalah lihat si mas mengurus diri sendiri.
"Tenang say, mas faham punya istri wanita karir, mas dukung kamu say, asal kamu jaga kepercayaan mas ya say," suaranya membuat aku tenang.
"Iya, makasih ya mas, aku juga mendukung mas menjadi penulis handal, maaf ya mas kalo aku masih suka cemburu, karena aku sayang mas."
"Ga apa-apa say, biar mas tidak kebablasan tapi jangan lama-lama cemburunya kendalikan diri ya say, karena  itu membuat mas ga tenang,  mas juga sayang kamu."
"Iya mas, I love you."
"I love you too."
(Percakapan singkat dengan si mas di sela-sela kesibukan kami)
ADSN, 270719
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H